Bagoes mengatakan, untuk saat ini pihaknya melakukan riset terhadap kopi dengan harapan dapat meningkatkan perekonomian para petani kopi. Menurutnya, industri kopi sangat besar. “Kita berharap anak muda tidak hanya menikmati kopi saja tetapi bisa membantu rantai pasoknya,” kata Bagoes.
Alasan BIOS melakukan riset terhadap kopi, lanjut Bagoes, beberapa tahun terakhir dari data yang didapatkannya, produksi kopi di Jawa Barat berkurang atau menurun hingga 20 persen. Dengan demikian otomatis suplai pasokan biji kopi Jabar berkurang. Padahal saat ini tren kafe-kafe kopi semakin menjamur.
“Kita tidak ingin kebun-kebun kopi ini tidak ada yang mendukung. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan kopi kepada kafe-kafe tersebut harus mengimpor kopi dari luar. Bisa saja akhirnya mereka gulung tikar,” bebernya.
Dari alasan itulah, BIOS memiliki ide untuk membuat penelitian agar dapat mendukung keberlangsungan petani kopi. Dengan harapan dari riset yang dilakukan, produktivitas kopi naik serta ada alternatif pemasukan tambahan bagi para petani kopi.