SOREANG – Adanya jalan yang amblas akibat tergerus air di Desa Cipaku, Kecamatan Paseh ditanggapi dingin oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Agus Kurnia. Dia meminta warga untuk bersabar atas ambrolnya jalan Paseh yang sudah berlangsung lama tersebut.
Dia mengaku, sudah mengetahuinya. Bahkan, telah menyusun perencanaan kegiatan untuk penanganan jalan tersebut dengan berkoordinasi bersama aparat setempat.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pemasangan bronjong bronjong dsepanjang jalan yang mengalami ambrol. Selanjutnya akan segera melakukan perbaikan.
“Segala bentuk pembangunan tentu saja saja harus melalui proses dan prosedur perencanaan terlebih dahulu, untuk penanganan jalan amrol sepanjang 60 meter pihaknya melakukan verifikasi teknis kebutuhan untuk selanjunya diperbaiki,”jelas Agus ketika ditemui di ruang kerjannya kemarin. (14/9)
Dia mengakui, ruas jalan Bojong-Cipaku di Kecamatan Paseh lanjutnya, merupakan salah satu jalan status Kabupaten. Selain itu, 12 ruas jalan lainnya seperti jalan Cipaku-Loa sepanjang 5,500 km, Loa-Patrol 2,850 km, Cigentur- Karang tunggal – Sri Rahayu 6,900 km, Cigentur-Cipedes 0,840 km, Loa-Cijagra-Cipeujeuh 3,450 km, Cipaku-Cipeujeuh 1,700 km.
“Kemudian ruas jalan status Kabupaten Bandung di Kecamatan Paseh yang lainnya, yakni jalan Cipeujeuh- Drawati 2,300 km, Drawati- Loa 2,180 km, Sukamantri- Limus-Manggung Walahir 6,100 km, Cipedes- Karangtunggal 3 km serta jalan Tangsi Mekar-Cipedes sepanjang 1,8 km,” kata Agus.
Agus beralasan, kerusakan jalan bersifat dinamis dan akan selalu berubah, apalagi sifatnya fungsional. Maka sudah pasti permasalahan jalan rusak akan selalu ditemui. meski demikian, pihaknya sudah melakukan perencanaan melalui serangkaian penyusunan perencanaan dan koordinasi terlebih dahulu.
“Ini pembangunan infrastruktur jalan, tidak akan selesai begitu saja dalam sekali kegiatan. Pembangunan akan dilakukan secara merata, namun akan dipertimbangkan sesuai dengan skala prioritas masing-masing wilayah,” pungkasnya. (yul/yan)