BANDUNG – Energi terbarukan menjadi fokus pemerintah sebagai tenaga alternatif pembangkit listrik. Mengingat sumber energi utama saat ini seperti fosil, tergolong sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Sehingga menjadi penting untuk mengembangkan sumber energi dari unsurlain, seperti air, udara dan cahaya matahari sebagai sumber energi.
Salah satunya telah dilakukan SMK Prakarya Internasional (PI) yang telah meresmikan penggunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai salah satu sumber energi listrik di sekolahnya yang bekerjasama dengan Powertech Asia Ltd. New Zealand, perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan.
”Alhamdulillah, kita telah meresmikan energi terbarukan berupa pembangkit listrik dari tenaga surya ini. pembangunan energi terbarukan tersebut adalah cara SMK membantu program pemerintah dalam proses pengadaan pembangkit listrik,” ucap Kepala SMK PI, Agus Tubagus Aziz seperti diberitakan laman resmi Dinas Pendidikan Jawa Barat, saat peresmian Penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) SMK PI, di Jalan Inhoftank Nomor 46, Kota Bandung, belum lama ini.
Dilansir dari antaranews, Peniliti di Lobarotory of Electric Mashinery, Departement of Electrical and Electronic Engineering, Kitama Institute of Technology, Hokkaida, Jepang, Marwan Rosyadi mengatakan energi fosil, seperti batu bara, minyak bumi dan gas alam akan habis pada 2050 mendatang.
”Penggunaan bahan bakal fosil untuk membangkitkan energi tidak selamanya bisa dilakukan, apalagi bahan bakar fosil merupakan sumber daya alam yang tidak diperbharui, sehingga persediannya kian menipis,” ucap Marwan.
Marwan pun menuturkan, berdasarkan Global Wind Energy Council (GWEC), sebuah organisasi statistik turbin-turbin dunia menjelaskan bahwa pada 2050 mendatang, tren di Eropa akan menggunakan 100 persen energi sumber energi terbarukan untuk persoalan energi listrik. Sehingga menjadi penting untuk mulai melakukan pemberdayaan energi terbarukan.
Sementara itu, Kepala Program Ketenagalistrikan dan Elektronika, Syarif Pamungkas mengatakan, setelah terjalin kerjasama dengan Powertech Asia Ltd. New Zealand, Sekolah langsung membentuk ekstrakulikuler (ekskul) Solar School, ekskul yang fokus dalam pengembangan teknologi terbarukan. Anggota ekskul ini terdiri dari siswa jurusan teknik listrik.
”Setelah dibentuk, respon anak-anak sangat bagus, sangat antusias. Ini juga dapat menambah pengetahuan mereka tentang energi terbarukan,” ucap Syarif yang juga Pembina ekskul tersebut.