MONZA– Kemenangan Sebastian Vettel di GP Belgia Minggu kemarin membuat Ferrari semakin percaya diri. Mereka begitu yakin, tahun ini adalah momentum kebangkitan mereka setelah sekian lama selalu di bawah bayang-bayang Mercedes.
Podium tertinggi Vettel kemarin membuat pembalap asal Jerman itu kini hanya terpaut 17 poin dari pimpinan klasemen yakni pembalap Mercedes Lewis Hamilton. Vettel ada di posisi kedua dengan 214 angka. Sementara Hamilton satu strip di atasnya dengan 231 poin.
Persaingan kedua pembalap juga makin sengit. Itu karena kedua pembalap kini sama-sama sudah mengantongi lima kemenangan sepanjang 2018.
Namun, Bos Ferrari Maurizio Arrivabene menyebut timnya lah saat ini yang sedang di atas angin. Kemenangan Vettel atas Hamilton yang terpaut lebih dari sebelas detik (+11,061 detik) di sirkuit Spa-Francorchamps kemarin dia yakini membuat Mercedes saat ini sedang dalam keadaan tertekan berat.
Apalagi, dia dua balapan sebelumnya yakni GP Jerman dan GP Hungaria mobil Ferrari sejatinya sudah tampak memiliki power dan kecepatan yang lebih baik. Meski kemenangan memang masih berpihak ke Mercedes.
“Cepat atau lambat kami akan menangkap mereka,” ucap Arrivabene dilansir Autosport. “Kami sangat agresif. Pukulan telah kami lepaskan dan kami tahu betapa kerasnya itu untuk mereka,” tambahnya.
Arrivabene melanjutkan, dirinya yakin di balapan selanjutnya yakni GP Italia di sirkuit Monza timnya akan mendapat hasil positif serupa. Pasalnya, karakter sirkuit Monza tidak jauh beda dengan sirkuit Silverstone di GP Inggris. Di GP Inggris pada 8 Juli lalu, Vettel juga sukses naik podium tertinggi.
“Beberapa tahun terakhir kepala kami tertunduk. Kami dipukul dari kanan dan kiri. Namun kami selalu bisa bangkit. Dan Mercedes tidak terbiasa dengan kondisi seperti itu,” ucap pria 61 tahun tersebut.
Persaingan Ferrari dan Mercedes bakal makin sengit di delapan balapan terakhir musim ini. Jika di klasemen pembalap Ferrari tinggal terpaut 17 angka, di klasemen konstruktor jarak keduanya lebih tipis yakni 15 poin.
Ferrari begitu menggebu mengalahkan Mercedes lantaran mereka sudah begitu lama tak merasakan gelar juara dunia. Kali terakhir tim pabrikan asal Italia itu merasakannya adalah pada 2007 melalui Kimi Raikkonen. Di lain sisi, Mercedes menguasai gelar juara dunia empat tahun terakhir melalui Hamilton dan Nico Rosberg. “Tujuan kami adalah menjadi juara dunia. Kami harus terus memberikan tekanan ke Mercedes untuk mewujudkan itu,” ucap Arivabene. (irr)