Kalah Adu Penalti dari Semen Padang, Timnas U-19 Punya PR Besar

Dia juga menilai, tiga gol yang bersarang ke gawang Garuda Nusantara lebih karena ketidakmampuan para pemain mengubah mentalitas dari menyerang ke bertahan. ”Jadi, transisi (menyerang ke) bertahan ini yang harus banyak kami asah. Ini (juga) PR,” imbuh dia.

Miftahudin Mukson pun berterima kasih ke tim Semen Padang, karena lewat laga ini, Timnas U-19 bisa tahu kelemahan yang sebenarnya. Dia pun berharap, setelah dilakukan evaluasi, ke depannya Timnas U-19 jauh lebih bagus dan layak untuk berkompetisi di AFC.

Miftahudin pun mengapresiasi performa Semen Padang FC. Menurutnya, Kabau Sirah memang layak untuk saat ini berada di peringkat pertama wilayah barat Liga 2 2018.

”Mudah-mudahan tren positif ini bisa dipertahankan Semen Padang FC dan kembali lagi ke level top sepak bola Indonesia,” ucapnya.

Asisten pelatih Semen Padang, Welliansyah, juga mengapresiasi permainan Timnas U-19. ”Kita akui Timnas U-19 bermain luar biasa. Berani pegang bola, beberapa kali saya lihat mereka main dengan counter attack yang baik, punya kecepatan, dan kombinasi permainan sangat baik. Ini yang kita mau,” ucapnya.

Namun, sambung mantan palang pintu Semen Padang itu, para pemainnya juga bermain cukup baik dalam laga tersebut. Terutama terkait dengan proses gol yang terjadi, yang semuanya dicetak lewat open play.

Dia juga mengakui, masih ada yang perlu dibenahi dari permainan Irsyad Maulana dan kawan-kawan. ”Transisi dari menyerang ke bertahan kita agak lemah sedikit. Dua gol itu kesalahan pemain belakang kita,” pungkas dia. (cip)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan