CIMAHI – Memasuki musim kemarau PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) area Cimahi memastikan pasokan listrik untuk masyarakt tidak akan terganggu meskipun keberadaan air waduk sebagai sumber pembangkit listrik alami penyusutan.
Manajer PLN Area Cimahi, Heru Purwoko mengatakan, area Cimahi masuk dalam sistem penyaluran tenaga listrik terintegrasi se Jawa Bali dengan beberapa pusat pembangkit.
Selain Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) ada juga Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan juga sebagai best slot menggunakan batu bara.
Menurut Heru, sebelum disalurkan, semua listrik yang dihasilkan dari beberapa pembangkit tersebut akan menjadi satu dalam suatu jaringan yang terintegritas. Sehingga meski ada kendala pada salah satu pembangkit maka untuk pendistribusian tidak akan terganggu.
“Semua dijadikan satu dalam jaringan terintegrasi. Sehingga meskipun ada penurunan debit air tidak akan begitu berpengaruh terhadap pasokan,” ujarnya.
Khusus di area Cimahi, Heru mengatakan, ada dua sub sistem pembangkit listrik yaitu di Bandung Selatan dan Cirata. Dan dari sub sistem Bandung Selatan PLN masih mempunyai cadangan daya sampai 399 Mega Watt, yang dihasilkan dari berbagai pembangkit. Sedangkan untuk di Cirata ada sekitar 171 Mega Watt.
“Jadi masih aman, bahkan kita masih bisa menambah untuk pasokan pelanggan baru,” katanya.
Heru menjelaskan, saat ini, pelanggan yang masuk di PLN area Cimahi secara keseluruhan ada sebanyak 658.483 pelanggan yang terbagi kedalam tujuh rayon yaitu Rayon Prima Cibabat, Cimahi Kota, Lembang, Cimahi Selatan, Rajamandala, Cililin dan Padalarang.
“Rasio elektrifikasi kalau untuk di Cimahi sebenarnya sudah 100 persen, sesuai data yang ada di BPS. Tapi kalau kita melihat lagi secara detail kedalam baru 98 persen,” jelasnya.
Untuk itu, hingga sekarang pihaknya masih mencoba survei kembali dan turun kelapangan untuk memastikan semua masyarakat yang masuk di area PLN Cimahi benar benar sudah teraliri listrik.
Sementara untuk pelanggan, Heru menyebutkan, pelanggan rumah tangga masih mendominasi dibandingkan dengan pelanggan non rumahtangga. Namun secara untuk masalah pendapatan sebanyak 60 persen lebih besar diperoleh dari pelanggan non rumahtangga.