BANDUNG – Keberadaan sentra pengrajin sepatu Cipaduyut saat ini mengalami penurunan omset penjualan. Penurunan terjadi karena banyaknya serbuan sepatu impor yang didatangkan dari China dengan harga jauh lebih murah.
Camat Bojongloa Kidul Aniya mengungkapkan, penjualan sepatu Cibaduyut biasanya terjual sekitar 5000 pasang per minggunya. Namun, untuk saat ini pengrajin hanya mampu menjual sekitar 1000 pasang sepatu perminggu.
Selain banyaknya produk sepatu impor, menurunnya penjualan disebabkan dari terputusnya regenerasi produksi. Sebab, sejauh ini mayoritas pengrajin sepatu di Cibaduyut merupakan turun temurun dan dikelola secara kekeluargaan. Sehingga, ketika perkembangan zaman terjadi banyak dari anak pengerajin lebih memilih bekerja ditempat lain ketimbang melanjutkan usaha orangtuanya.
Selain itu, banyak produk- produk yang dibuat diluar pengrajin Cibaduyut yang ikut dipasarkan di Cibaduyut padahal kualitasnya sepatunya buruk. Sehingga mempengaruhi citra produk asli Cibaduyut.
Untuk mendorong kembali keberadaan pengrajin sepatu Cibaduyut laju Kecamatan Bojonloa Kidul beserta Kelurahan telah membentuk kampung kreatif kawasan sentra sepatu Cibaduyut yang terletak di M Square dengan melibatkan banyak pengrajin sepatu.
Ditempat sama, Lurah Cibaduyut, Tisna menambahkan, bahwa kegiatan Kampung kreatif tersebut beroprasi di hari Sabtu dan Minggu. Bukan hanya memasarkan produk sepatu pengrajin lokal saja tetapi menampilkan juga jajanan khas Cibaduyut dan tari- tarian.
Dengan demikian diharapkan keberadaan kawasan kampung kreatif ini dapat meningkatkan sektor kunjungan wisatawan di wilayahnya. Sehingga, penjualan sepatu Cibaduyut bisa terangkat kembali.
Dia menuturkan, dorongan lain yang dilakukan pemerintah adalah melakukan pemberdayaan kepada pengrajin sepatu lokal. Baik itu berupa peningkatan kualitas maupun dibidang pemasaran.
Tisna menambahkan bahwa di wilayahnya ada UPTD dari provinsi Jawa Barat yang bertugas untuk membantu produktivitas pengrajin lokal dengan peralatan yang sudah lengkap. Sehingga, kualitas sepatu Cibaduyut bisa ditingkatkan dan tidak kalah dengan sepatu impor.
Dia menambahkan, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait agar keberadaan sentra sepatu Cibaduyut terus dipromosikan sebagai kunjungan wisata dari luar kota Bandung.
’’Ini harus dilakukan agar penjualan sepatu Cibaduyut kembali meningkat dan tetap diminati sebagai salah satu produk dalam negeri yang patut dibanggakan,”ucap Tisna. (mg3/yan)