BANDUNG – Layaknya model profesional, ketiga siswi dengan busana seperti seorang Putri Indonesia berjalan bersama rombongan karnaval RW01, Kampung Babakan Asih, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, untuk memeriahkan ulang tahun ke-73 Republik Indonesia.
Bedanya, gaun Putri Indonesia dibuat dari bahan berharga mahal, berwarna gemerlap, dan dibuat oleh desainer busana terkenal. Tetapi, ketiga siswi ini mengenakan gaun dari bahan kertas koran.
Ketiga siswi itu bernama Nazwa (12), kelas enam sekolah di SD Pabaki; Regina (16), kelas 11 SMA Sirna Miskin; dan Ismi, (15) kelas Sembilan SMP Negeri 10 Bandung.
Ketiga siswi itu sedang bersiap mengikuti arak-arakan dan menjadi ikon acara, sehingga berjalan paling depan di barisan tersebut.
Nazwa, seorang siswi yang mengenakan gaun dari koran mengatakan membuat gaun ini dasarnya dari seni melipat kertas origami.
”Saya suka seni melipat kertas, dari kecil diajarin sama ibu saya, pas kebutulan ada karnaval di kampung tempat tinggal saya, kepikiran membuat gaun dari bahan kertas,” ujar Nazwa.
Nazwa mengerjakan gaun koran ini selama satu hari dibantu oleh ibunya.
Dia mengatkan bahwa bagian bawah gaun adalah bagian tersulit untuk dikerjakan, karena harus melipat kertas yang banyak bercorak serta menempelkan satu demi satu menjadi gaun yang pas dengan badannya.
Selain gaun dari bahan bekas koran, Nazwa juga membuat topi dan kipas dari bahan koran.
Nazwa menempelkan bunga di gaun tersebut agar terlihat lebih cantik dan indah.
Tujuan Nazwa membuat gaun koran ini untuk mengasah kreativitas dan memanfaatkan limbah menjadi barang yang bermanfaat. (spa/azu)