Dadan menuturkan, Merpati Putih merupakan beladiri murni tanpa klenik dan magic dimana murni mengolah energi sendiri disatukan dengan kekuatan alam sehingga mengeluarkan energi yang cukup besar dan kuat.
“Disini kami betul-betul mengilah energi yang ada didalam diri,” tuturnya.
Terkait perhatian pemerintah selama ini khususnya untuk seni beladiri pencak silat, Dadan berharap, pemerintah bisa memberikan pembinaan bukan hanya dari sisi materi tetapi juga dari sisi moril serta memberikan fasilitas untuk latihan yang selama ini dirasakan sangat kurang.
” Menurut saya, di Cimahi sudah saatnya mempunyai gedung gedung serbaguna yang bisa digunakan oleh beberapa cabang olahraga,” tandasnya.
Ditempat yang sama Wakil Wali Kota Cimahi, Ngatiyana mengapresiasi atas apa yang diperlakukan perguruan silat Merpati Putih, sebab menurut Ngatiyana apa yang dilakukan Merpati putih merupakan upaya menumbuh kembangan suatu seni budaya asli Indonesia.
“Apalagi Merpati putih sebagai olahraga yang mengolah pernapasan. Selain untuk menjaga kesehatan tubuh ini juga sebagai olahraga yang sewaktu waktu bisa dibutuhkan untuk melindungi diri sendiri dan juga masyarakat,” katanya.
Disinggung terkait fasilitas olahraga khususnya tempat untuk berlatih, Ngatiyana mengakui, memang di Cimahi saat ini masih kekurangan, namun demikian Ngatiyana berjanji, kedepan pihaknya akan mencoba memfasilitasi melalu program seni budaya yang ada di Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi.
“Kita akan usulkan kepada mereka (Disbudparpora) agar pencak silat ini bisa lebih berkembang di Kota Cimahi,” pungkasnya. (ziz).
