SOREANG — Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bandung mengklaim sedang menyelenggarakan calon tenaga kerja sebanyak 200 orang untuk diberangkatkan ke negara Korea dan Jepang dengan anggaran pengadaan pelatihan sebesar Rp 2 Milyar.
Namun, ketika dikonfirmasi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bandung, Rukmana mengatakan, untuk tahun ini pihaknya menyelenggarakan pelatihan dengan jumlah 40 orang untuk dipersiapkan mengisi berbagai lapangan kerja di negara Korea Selatan dan Jepang.
Menurutnya, pelatihan keahlian tersebut, merupakan jawaban dari Pemkab Bandung yang telah melakukan moratorium pengiriman tenaga kerja non formal ( seperti pembantu rumah tangga) ke luar negeri sejak 2013 lalu.
Dia menuturkan, calon tenaga kerja ini mendapatkan pelatihan selama 40 hari. Mereka mempelajari bahasa dan budaya Korea Selatan dan Jepang.
ini dilakukan agar mereka siap jika suatu saat ada lowongan pekerjaan yang dibutuhkan di dua negara tersebut,jelas Rukmana ketika ditemui kemarin. (14/8).
Namun, program pelatihan yang telah dilaksanakan dua kali ini, telah banyak mengirim tenaga kerja kedua negara tersebut, baru memberangkatkan tenaga kerja berjumlah 11 orang.
Untuk para peserta pelatihan ini, lanjut dia, berasal dari 31 kecamatan di Kabupaten Bandung dan belum memiliki pekerjaan.
Kendati begitu, dia mengakui kebanyakan dari para peserta pelatihan gagal berangkat ke Kore atau Jepang disebabkan masalah biaya keberangkatan.
Kami sendiri tidak ada biaya untuk mengongkosi mereka, biayanya lumayan besar, untuk biaya hidup pertama saja harus ada Rp 20 juta,”cetus Rukmana.
Dia menambahkan, pelatihan ini mendapat perhatian positif dari Kementrian Tenaga Kerja. Bahkan, Kementrian menawarkan 1000 slot lapangan kerja untuk tujuan Jepang. Kendati begitu, untuk memenuhi slot tersebut pihaknya belum mampu. Sebab, biaya pelatihan untuk 40 hari menghabiskan Rp 10 juta per orang.
Rukamana menambahkan, para peserta pelatihan ini, dilatih di Lembaga Keterampilan Kerja (LPK) Wirakarya dan LPK Soelina. Terlebih, kedua LPK tersebut memiliki pengalaman serta fasilitas lengkap.
Berdasarkan penelusuran Jabar Ekspres, keberadaan LPK Wirakarya berada di Kecamatan Ciparay dan LPK Y Soelina berada di Kecamatan Rancaekek. Namun, untuk fasiluitas belajar di kelas para peserta latihan ditempatkan di ruangan yang sempit tanpa pendingin ruangan dengan jumlah peserta sekitar 20 orang.