BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan terobosan kerja sama dengan Pemerintah Malaysia dalam bidang pendidikan. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa berharap hal itu dapat meningkatkan pendidikan antar kedua negara, terutama dalam pertukaran pelajar dan transfer pengetahuan.
Iwa mengungkapkan, selain untuk terus meningkatkan angka pertukaran pelajar di antara kedua negara. Kerja sama yang dilakukan adalah untuk menambah kualitas dan jenis studi masing-masing negara.
Dikatakan Iwa, dengan adanya kerja sama yang dilakukan, Pemprov Jabar akan berupaya untuk membuat payung hukum dan membuat nota kesepahaman (MoU). Sehingga, kerja sama di bidang pendidikan tersebut tidak hanya bersifat parsial.
”Jadi dari Malaysia ingin ada kerja sama, sifatnya dipayungi pemerintah daerah, sebagaimana kerja sama kita dengan Shizuoka di Jepang. Di bawah MoU supaya terfokus,” kata Iwa Karniwa, kemarin (13/8).
Iwa menuturkan, selama ini telah terlaksana sejumlah program pendidikan yang dikerjakan Pemprov Jabar bersama Pemerintah Malaysia. Kedua pemerintahan juga pernah melakukan pertukaran pelajar dan fasilitas pendidikan bagi warga Jawa Barat yang berada di Malaysia maupun sebaliknya.
”Hingga saat ini ada sekitar 4.000 orang Malaysia yang bersekolah di Jawa Barat, dan ada 11 ribu orang kita di Malaysia. Ini perlu adanya perjanjian, sifatnya MoU. Di dalamnya ada rencana kerja dan aksi,” kata dia.
Dari hasil pertemuan tersebut, Iwa menyebut nantinya akan diupayakan setiap negara yang menjadi anggota Asean bisa menjalin kerja sama pendidikan dengan negara Asean lain. Kerja sama tersebut diharapkan akan semakin meningkatkan kualitas maupun kuantitas pendidikan.
”Kami optimistis ini pendidikannya lebih fokus. Misalnya, kira-kira apa yang di Malaysia tidak ada dan di Jabar ada, bisa dipelajari pelajar Malaysia, juga sebaliknya,” kata dia. (mg1/ign)