NGAMPRAH– Akses jalan menuju Perkantoran Pemkab Bandung Barat dari arah Padalarang menuju Ngamprah yang rencananya akan diperlebar terus dipertanyakan warga. Bahkan, warga Kampung Ciloa Desa Mekarsari Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat mengaku sudah tidak ada informasi terbaru soal rencana kelanjutan pelebaran Jalan Raya Cisarua Padalarang tepatnya dari Underpass Padalarang sebab lebar jalur jalan sepanjang 3 km itu sempit sehingga kerap menimbulkan kecelakaan lalulintas.
Warga setempat, Mohamad Arip,36, menuturkan, rencana pelebaran jalan ini sudah dilakukan sejak 2016 lalu. Bahkan, sudah dilakukan rapat beberapa kali dengan pihak desa dan kecamatan. Dia memandang, akses jalan tersebut harus diperlebar lantaran kerap terjadi kecelakaan lalulintas ringan hingga berat yang melibatkan antara pejalan kaki dengan pengendara.
“Kami sebagai warga mempertanyakan kapan kelanjutan pelebaran jalan ini. Apalagi, semenjak berdiri kantor pemerintahan lalu lintas di sini semakin padat. Yang terbaru ada seorang ibu pedagang yang sedang berjalan ke serempet truk, karena di sana tidak ada jalan khusus bagi pejalan kaki. Sehingga pejalan kaki harus berebutan jalan dengan pengendara,” kata Arip, kemarin.
Apalagi, di akhir pekan banyak kendaraan besar seperti bus pariwisata yang masuk dari gerbang tol Padalarang menuju sejumlah objek wisata di Kecamatan Cisarua, Parongpong dan Lembang yang memanfaatkan jalur tersebut sebagai jalur alternatif. Sehingga, kemacetan pun tak bisa dihindari di setiap libur panjang. “Yang paling dikhawatirkan itu saat anak sekolah masuk dan keluar dari sekolah. Persis di SDN Ciharashas nyaris tidak ada bahu jalan bagi pejalan kaki,” ungkapnya.
Untuk itu, dia sebagai warga setempat mendorong kejelasan soal kelanjutan dari rencana pemerintah daerah yang akan melakukan pelebaran jalan tersebut. Pasalnya, pelebaran jalan itu diperlukan bagi keselamatan pejalan kaki dan pengendara. “Kami sebagai warga di sini minta kejelasan saja terkait rencana pelebaran jalan itu,” terangnya.
Sementara itu, Ketua RW 02, Utom Sulaeman menyebutkan sudah sejak lama pemerintah daerah merencanakan pelebaran jalan tersebut. Hal itu ditandai dengan adanya sosialisasi pelaksanaan pelebaran jalan yang dilakukan Pemkab Bandung Barat pada dua tahun yang lalu. “Pada tahun 2016 memang sudah ada sosialisasi kepada masyarakat di sini. Tapi sejak itu sampai hari ini tidak ada kelanjutannya,” paparnya.