SOREANG — Untuk mengantisipasi dan menghidari penularan bahahaya penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan AIDS Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Jawa Barat bersama KPA Kabupaten Bandung gencar melakukan sosialsiasi kepada generasi milineal untuk menginformasikan tentang bahayanya penyakit tersebut.
Asisten Ekonomi dan Kesejahteraan (Ekjah) Kabupaten Bandung H. Marlan yang berkesempatan membuka acara tersebut mengatakan, berdasarkan perkembangannya penyakit HIV dan Aids di Jawa Barat setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan.
Dia menyebutkan, berdasarkan sumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, terdapat 32.210 kasus HIV dan sebanyak 9.217 kasus AIDS yang telah dikumulatifkan sejak tahun 1989 sampai dnegan Desember 2017.
Dengan jumlah sebanyak itu, Provinsi Jawa Barat berada di urutan 5 besar kasus HIV/AIDS terbanyak di Indonesia, selain DKI Jakarta, Jawa Timur, Papua dan Bali. Sehingga, masalah dibutuhkan penanggulangan secara serius, sistematis, cepat dan tepat, serta terintegrasi dari seluruh pihak.
Dia menilai, penyebaran HIV dan AIDS tidak hanya terjadi akibat dari hubungan kelapin dengan berganti ganti pasangan, akan tetapi penggunaan narkotika juga menjadi salah satu faktor penyebaran HIV.
Terutama pada pengguna jarum suntik pada pengguna narkoba yang biasanya dipakai bersama-sama yang hampir 50 persen menular melalui jarum suntik,kata dia.
Dia mengatakan, penyebaran penyakit HIV atau Aids ini seperti gunung es. Sebab dari data yang dilaporkan pada kenyataannya dilapangan jumlahnya lebih banyak. Terlebih, banyak orang-orang yang terpapar HIV lebih memilih tidak melaporkan penyakitnya.
Jadi ini yang harus di waspadai dan dihindari bagi kita semuanya,”jelas Marlan.
Pada acara tersebut dihadiri 500 orang pemuda yang terdiri dari siswa/siswi MTS, SMK/SMA/MA, santri Pondok Pesantren, anggota Pramuka, anggota PMR, dan anggota Karang Taruna. Menampilkan narasumber dr. Sukmahadi Thawaf dan Talk Show bersama pemuda hijrah musisi Yuki Pas Band. (yul/yan)