BANDUNG – DPRD Provinsi Jawa Barat akan melibatkan pimpinan gerakan pemuda dalam perencanaan perumusan peraturan pemerintah daerah. Mengingat peran pemuda sangat penting dalam menentukan setiap kebijakan.
Hal itu dikatakan Ketua DPRD Jabar, Ineu Purwadewi Sundari saat menghadiri Hearing Dialog bersama Gerakan Kebangsaan Jawa Barat dengan tajuk Pemuda dan Pembangunan di Lobi Ruang Sidang Paripurna DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Bandung, kemarin (7/8).
”Pemuda adalah bagian penting yang tak bisa terpisahkan dalam proses pembangunan. Kami akan melibatkan mereka dalam perumusan perencanaan agar sesuai dengan kehendak rakyat dan kebutuhan para pemuda Jawa Barat,” kata Ineu.
Politisi PDI Perjuangan itu berharap, melalui kegiatan tersebut dapat dimanfaatkan para pemuda untuk turut berkontribusi dalam proses pembangunan di Jawa Barat. Ineu juga berjanji, siap memfasilitasi kebutuhan gerakan pemuda di Jabar.
”Kami siap memfasilitasi kebutuhan peningkatan kualitas sumber daya pemuda dalam hal legal drafting dan kewirausahaan pemuda,” ujar Ineu.
Selain itu, kata Ineu, dewan siap mengawal kebijakan-kebijakan yang responsif mengenai gender. Pernyataan itu Ineu sampaikan dihadapan Kelompok Cipayung Plus Jabar yakni PMII, GMKI, GMNI dan KMHDI.
Ketua PKC PMII Jabar Fachrurizal mengatakan, persoalan yang saat ini berkembang dikarenakan gempuran radikalisme agama dan liberalisme pasar. Persoalan tersebut seperti kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan mental, baik spiritual maupun material.
Menurutnya, persoalan tersebut tidak akan pernah bisa diselesaikan jika hanya dilakukan oleh penyelenggara pemerintahan saja. ”Disinilah titik penting hadirnya Kelompok Cipayung, seperti PMII, GMKI, GMNI dan KMHDI, selaku intelektual muda memiliki kewajiban bersama-sama dengan pemerintah dan semua stakeholder yang ada di Jawa Barat untuk menjawab persoalan-persoalan yang bermunculan,” jelas dia.
Di tempat yang sama, Koordinator Wilayah 3 PP GMKI Theo Cosner mengungkapkan, pembangunan tidak akan pernah terlepas dari peran pemuda, mulai dari pembangunan peradaban, pembangunan karakter bangsa hingga pembangunan dari segi ekonomi, infrastruktur.
Untuk itu, kata Theo, jangan jadikan pemuda hanya menjadi objek ketika hanya untuk kepentingan golongan, tapi libatkan pemuda menjadi pelaku untuk sama-sama melakukan pembangunan khususnya di Jawa Barat. ”Kita akan terus mengawal dan menjadi agen perubahan untuk menuju generasi emas bangsa indonesia,” tegas Theo.