MINUMAN kopi sudah menjadi favorit masyarakat Indonesia. Baik pagi, siang ataupun malam. Namun, menikmati secangkir kopi perlu pelengkap. Biasanya, kue kering atau roti menjadi sajian teman kopi.
Di Warung Kopi UdinWati, para konsumen bisa menikmati aneka cemilan pelengkap ngopi. Sang pemilik Dian Irawati dan Fasial Nurdin sengaja membuat roti bakar dengan material roti kadet racikannya sendiri.
Berbeda dari biasanya, Dian lebih memilih roti gandum antibanting yang isinya padat dan mengenyangkan. Karena tergabung di salahsatu komunitas memasak, dirinya pun berhasil mendapat resep roti gandum yang enak namun cara pembuatannya non mesin tapi pembuatannya tidak melelahkan.
”Awalnya saya rutin membeli roti dari pabrik roti Djie Seng. Namun sejak tahun kemarin sudah membuat sendiri dengan bahan dari tepung gandum. Selain mengandung banyak serat, roti gandum juga terbilang unik dan masih jarang dijumpai,” ujar Dian saat dijumpai di Warkop UdinWati, Jalan Abdul Halim No 17, Cigugur Tengah, Cimahi.
Dian bercerita, sesuai permintaan para pengunjung roti gandum buatannya sengaja dibuat lebih padat dan berisi. Trik ini dibuat agar roti enggak gampang hancur saat dicelupkan ke dalam kopi. Dia juga hanya membuat roti gandum tawar yang isiannya bisa dimofikasi dengan aneka selai dan taburan.
Ada dua kategori yang disajikan, manis dan asin. Untuk yang manis, roti selai cokelat kacang yang paling digandrungi. Sementara untuk menu roti bakar asin, ada roti bakar telur keju yang taburannya melimpah. Untuk satu porsinya, Dian menyuguhkan dua slice roti bakar yang dijamin sangat mengenyangkan.
”Stok roti gandum ini saya buat seminggu dua kali. Selain dijual di warkop, dibuka juga preorder bagi siapa saja yang mau nyicip rori gandum khas UdinWati,” katanya.
Di warkop miliknya, satu porsi roti gandum rumahan ini dipatok harga antara Rp 8.000 – Rp 12.000 dan untuk satu loaf yang berisi enam slice Rp 15.000. Sedangkan untuk penjualan di luar warkop biasanya Dian membanderol mulai dari Rp 30.000 – Rp 40.000 per paket.