BANDUNG – Untuk memaksimalkan pelayanan perpakiran yang dilaksanakan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Ombusman RI melakukan survey untuk melihat secara langsung pengelolaan parkir di Bandung.
Kepala Ombusman Perwakilan Jawa Barat, Haneda Sri Lastoto mengatakan, secara inovasi perparkiran Kota Bandung sudah sangat maju. Hal ini, dilihat dengan adanya mesin parkir di setiap sudut jalan.
Selain itu, berdasarkan hasil analisa permasalahan perparkiran di Bandung, Ombusman menemukan dua masalah yaitu, area parkir dan perizinan. Bahkan, pelanggaran ini banyak ditemukan disejumlah titik.
’’Jadi kami juga menemukan tidak memiliki area parkir dan tidak izin, jadi yang disebut parkir liar,’’ jelas Haneda dihubungi kemarin, (1/8)
Dia mengungkapkan, dalam melakukan survey ini pihaknya melakukan investigasi dengan kebutuhan data real dan survey ini dilakukan disetiap kota-kota besar di Indonesia.
Disinggung dengan penggunaan mesin parkir yang diterapkan Dishub, dia menilai adanya mesin tersebut sebetulnya untuk meminimalisir terjadinya kebocoran perolehan restribusi mesin parkir.
Kendati begitu, Haneda mengatakan, bahwa pemanfaatan mesin parkir ini masih belum maksimal. Sebab, berdasarkan informasi ternyata dari 700 mesin parkir baru dua kawasan yang beroperasi yaitu Jalan Sudirman dan Jalan Braga.
“Kalau kita hitung dari dua jalan ini saja penghasilan parkir dapat Rp 2,4 juta, nah kalau perbulan pasti mencapai puluhan juta,’’pungkas Haneda. (mg3/yan)