NGAMPRAH– Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Perdana Multiguna Sarana (PMgS) akan mengintensifkan pengawasan terhadap kebocoran saluran pipa air yang kerap terjadi selama satu tahun terakhir. Kebocoran pipa air ini berdampak kepada pelayanan pelanggan lantaran tekanan air berkurang.
Direktur PT PMgS Denny Ismawan menyatakan, pihaknya sudah menerima sejumlah laporan petugas terkait kebocoran pipa air di sejumlah titik. Termasuk soal keluhan sejumlah pelanggan karena tekanan air semakin bekurang. “Maraknya keboran air ini sudah terjadi kurang lebih saatu tahun terakhir. Jumlah kebocoran kurang lebih ada di 10 titik dan kebanyakan di wilayah Ngamprah,” kata Denny di Ngamprah, Senin (30/7).
Saat ini, kata dia, petugas BUMD tengah menyisir sejumlah pipa yang bocor untuk dilakukan perbaikan. Sebab, jika hal ini dibiarkan berdampak pada pelayanan yang bisa merugikan pelanggan setia BUMD. Kebocoran pipa ini dapat dilihat dari tekanan air yang berkurang padahal jumlah pelanggan di daerah tersebut terbilang sedikit. “Yang penting buat kami itu pelanggan, kalau pipa bocor dampak utamanya pelanggan. Selain itu, kerugian juga bisa ditaksir mencapai ratusan juta bila hal ini dibiarkan,” katanya.
Ke depan, ujar dia, akan disediakan alat khusus untuk mengakses langsung kebocoran pipa air dengan menggunakan alat yang canggih. Saat ini, alat tersebut sudah siap 75 persen untuk diterapkan. “Sekarang masih sistem manual bila ada temuan di lapangan langsung diperbaiki. Tapi, ke depan kita siapakan alat lebih canggih untuk memudahkan pengawasan bila terjadi kebocoran,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga tengah menyiapkan langkah hukum untuk memberikan efek jera bagi para pelaku pencurian air dan perusakan aset negara. “Ini masuknya pada perusakan aset negara sehingga harus disiapkan langkah hukumnya. Karena kami juga harus mempertanggung jawabkan setiap air yang mengalir serta harus bisa menjaga aset yang sudah terbangun,” ungkapnya.
Selain itu, sambung dia, dalam menghadapi hari kemerdekaan, pihaknya akan memberlakukan promo atau diskon bagi pelanggan baru yang akan memasang sambungan langsung (SL). “Kita menargetkan jumlah pelanggan bisa terus bertambah. Saat ini jumlah pelanggan hanya 3.000 pelanggan. Mudah-mudahan melalui promo atau diskon bisa menambah pelanggan lebih banyak,” katanya seraya menyebutkan saat ini pipa air milik BUMD yang sudah terpasang sepanjang 160 kilometer dengan aliran air dari Sungai Cijanggel Kecamatan Cisarua dan Cibanteng di Kecamatan Cikalongwetan. (drx)