BANDUNG – Petugas gabungan kembali melakukan razia di Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Klas I Sukamiskin. Sasarannya saung-saung ‘mewah’ yang telah membikin heboh masyarakat. Saung saung itu disinyalir digunakan para narapidana untuk menerima tamu dan keluarganya.
“Tidak boleh ada suara, tidak boleh mengganggu. Kita lebih banyak diam banyak bekerja, yang penting kita kerja. Kita harus melihat dan menurut pimpinan biar tidak ada kecurigaan. Biar cepat dan aman,” ujar salah satu pemimpin apel saat memimpin apel gabungan sekira pukul 17.20 di depan pintu gerbang Lapas Klas I Sukamiskin, kemarin (24/7).
Meski diberondong sejumlah pertanyaan oleh wartawan, namun sejumlah petugas hanya menjawab singkat jika kehadiranya hanya untuk merapikan tempat kunjunga. Mereka tidak menjelaskan secara rinci. “Iya, merapikan (saung) saja. Tempat kunjungan,” kata mereka sambil berlalu masuk ke pintu lapas.
Baca Juga:Gotong Royong JKN-KIS Bukan Sekedar JargonVasanta Innopark Luncurkan Tower Botan
Sumber wartawan dari seorang pedagang yang biasa mangkal di dalam Lapas membenarkan jika petugas tengah membongkar saung, dan kantin. “Kantin Dharma Wanita juga ikut dibongkar,” ujar pedagang yang kesehariannya mengaku berjualan ayam goreng pada wartawan.
Dari penjelasannya diperoleh keterangan jika Saung yang dibongkar berada di bagian Timur Lapas SUkamiskin. Di lokasi itu sebut dia, memamng ada puluhan saung yang berdiri di atas lahan seluas setengah lapangan sepak bola.
Razia ini memang bukan kali pertama digelar setelah KPK melakukan OTT di Lapas Sukamiskin. Sehari setelah Kalapas Sukamiskin Wahid Husen diciduk KPK, Ditjen Pemasyarakatan Kemenkumham sempat merazia barang-barang yang ada dalam sel penjara khusus narapidana kasus korupsi.
Dalam razia tersebut, ditemukan sejumlah fasilitas mewah untuk ukuran terpidana, seperti pemanas ruangan, televisi, kulkas dan lainnya. Fasilitas lain yang menjadi sorotan di lapas peninggalan zaman Belanda itu ialah gubuk atau gazebo yang dipakai para narapidana dan pengunjung bersantai. (any/ign)