Kunjungan AIESEC Tambah Wawasan Siswa Lebih Luas

BANDUNG – Association Internationale des Estudiants en Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC) melaksanakan salah satu programnya menjadi volunteer atau sukarelawan dengan melakukan visitasi ke masyarakat dan instansi pendidikan. Kali ini, SMPN 56 Bandung yang mendapatkan kesempatan untuk dikunjungi oleh AIESEC.

Kepala Sekolah SMPN 56 Bandung, Yuli Kartika Yuliani menuturkan bahwa kunjungan yang digawangi oleh AIESEC ini dilakukan selama dua hari. ”Hari pertama mereka menyelenggarakan workshop untuk siswa dengan memberikan motivasi dan pencerahan bagi anak-anak bahwa sebenarnya dunia itu luas. Di hari kedua, mereka melakukan pertukaran budaya, seperti mengadakan bazar, menyajikan hal-hal yang khas dari negara mereka walaupun tidak terlalu banyak. Keseniannya juga ada. Hal ini patut diapresiasi, sebab dengan adanya kegiatan ini mampu membuka wawasan dan pengetahuan anak-anak dan merangsang anak-anak untuk lebih mengetahui tentang negara lain selain Indonesia. Jadi, tujuannya bagus sekali memberikan wawasan dan memotivasi anak-anak,” tutur Yuli saat diwawancarai oleh Jabar Ekspres, kemarin (24/7).

Untuk mekanisme terlaksananya kegiatan ini, awalnya pihak AIESEC mengajukan usulan kepada sekolah apakah bisa dikunjungi dan bisa mengadakan acara di SMPN 56 Bandung. Siswa juga lewat Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) mengajukan proposal ke sekolah. Kemudian, sekolah juga membuat proposal ke pihak AIESEC.

”Alhamdulilah kegiatan bisa terlaksana dengan baik. Antusias anak-anak terhadap kunjungan ini begitu luar biasa. Ini adalah sebuah keberuntungan bahwa ini Sekolah baru mendapat kunjungan dari luar negeri,” lanjut Yuli.

Adapun 11 negara yang terlibat di antaranya, USA, Canada, Salfador, Ekuador, Cina, India, Hongkong, Meksiko, Belgium, Perancis. ”Jadi, setiap satu negara itu mengirim delegasi 1 atau 2 orang. Mereka volunteer semua, suka rela semua, jadi tujuannya memang bukan hanya kesekolah saja. Namun ke daerah-daerah juga,” tambahnya.

Dia juga mengungkapkan bahwa SMPN 56 Bandung ini merupakan sekolah baru, dan mungkin ada beberapa pandangan orang bahwa SMPN 56 sekolah baru belum bisa apa-apa masih merangkak dan tertatih-tatih. ”Tapi bagi saya, membuka mindset anak-anak harus dilakukan. Salah satunya dengan memiliki satu keunggulan. Jadi, setiap sekolah itu seharusnya punya ciri khas tersendiri. Meskipun kami sekolah baru, kami siap bersaing dengan sekolah manapun dan siap menjadi salah satu sekolah besar. Dengan adanya kegiatan pembelajaran ini wawasan yang didapat oleh anak-anak menjadi lebih real dan menimbulkan rasa cinta yang tinggi terhadap sekolahnya,” ungkap Yuli.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan