Wujudkan Budaya Literasi Keluarga

“Tahapan efektif yang dilakukan adalah diawali melalui pendekatan keluarga, karena keluarga sebagai salah satu unit terkecil yang ada di masyarakat dapat menjadi kunci utama untuk menghidupkan budaya literasi,” kata taufik.

Apalagi, kata dia, saat ini tantangan dari majunya teknologi informasi dan komunikasi dirasakan sangat berat dan menghawatirkan. Terutama bagi para orang tua terhadap anaknya. Dengan pembinaan kemampuan literasi informasi yang diawali di lingkungan keluarga, diharapkan dapat memberikan edukasi kepada anak-anak dalam mencari, mengakses dan menggunakan informasi.

“Sehingga ada filter yang terbentuk dengan sendirinya, manakala seseorang sudah well informed terhadap informasi,” tuturnya.

Taufik menjelaskan, sumber informasi yang sangat aman dan akuntabel adalah perpustakaan. Dalam rangka meningkatkan minat baca dan peran keluarga dalam membangun masyarakat literat, Dispusipda Jabar menyelenggarakan kegiatan workshop aktualisasi litarasi keluarga tersebut.

“Sasarannya agar terbangun gerakan literasi keluarga melalui pemberdayaan perpustakaan dengan melibatkan peran serta multi-stakeholder,” jelasnya.

Sedangkan tujuannya, meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap baik bagi para pembina gerakan literasi, maupun anggota keluarga dan masyarakat dalam mewujudkan masyarakat literet.

“Juga mengintegrasikan program dan kegiatan gerakan literasi keluarga, melalui pemberdayaan perpustakaan dalam mengakselerasi kemampuan literasi keluarga dan masyarakat,” tambahnya.

Kegiatan ini diikuti sekitar 500 peserta yang terdiri dari jajaran tim pengurus PKK Jabar, kabupaten/kota, kecamatan, desa /kelurahan se-Jawa Barat, kepala lembaga perpustakaan umum kabupaten/kota se-Jawa Barat, bunda literasi tingkat desa/kelurahan, kecamatan, dan kabupaten/kota yang sudah terbentuk se-Jawa Barat, para pustakawan perpustakaan daerah se-Jawa Barat, berbagai organisasi perpustakaan, guru TK dan PAUD se-Jawa Barat.

Sekda Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa mengungkapkan, mengacu dan memperhatikan kondisi saat ini, pembudayaan kegemaran membaca mengalami perkembangan baik dari aspek pemaknaan maupun metode pengimplementasiannya. Pembudayaan diarahkan kepada gerakan literasi yang bukan hanya kemampuan membaca dan menulis saja.

“Namun menambah pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dapat membuat seseorang memiliki kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah dalam berbagai konteks, mampu berkomunikasi secara efektif, dan mampu mengembangkan potensi dan berpartisipasi aktif dalam masyarakat,” ungkapnya. (and/adv)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan