Tidak Puas Sistem Zonasi

Sebelumnya, sejumlah masyarakat yang merupakan orang tua siswa mendatangi Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung. Mereka memprotes terhadap pelaksanaan PPDB. Massa ibu-ibu dan bapak-bapak menuntut bertemu dengan perwakilan Disdik Bandung untuk menyampaikan aspirasi.

Dirinya dan sejumlah massa lainnya yang datang ke Kantor Disdik Kota Bandung menuntut pembatalan pengumuman PPDB yang dijadwalkan hari ini. Menurut Sukma, pihaknya menemukan kejanggalan dalam proses penerimaan PPDB. Dia pun mengaku membawa berkas-berkas sebagai bukti kejanggalan tersebut.

“Kami minta Disdik menunda atau membatalkan rencana pengumuman PPDB 2018. Kami menuntut jangan ada ketuk palu, sebelum ada verifikasi semua berkas,” kata dia.

Dalam proses PPDB di Kota Bandung dinilainya terdapat banyak kejanggalan. Salah satunya persoalan zonasi yang dianggap dimanfaatkan oknum tertentu untuk memalsukan data. Dirinya menduga, banyak Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang dipalsukan. Bahkan, dia pun menunjukkan NIK yang semuanya berisi angka 1.

“Bahkan di Astana Anyar ada pendaftar yang jaraknya dari sekolah 200 meter. Ini kan patut dipertanyakan. Jangan-jangan banyak warga luar kota,” kata dia.

Dirinya mengungkapkan, keganjilan dalam proses PPDB di Kota Bandung banyak terjadi di sekolah favorit, di antaranya SMP 2, 5, 7 dan lainnya. Menurutnya, banyak orang tua yang mangaku dan merasa dirugikan karena adanya keganjilan dalam proses PPDB tersebut.

“Jangan sampai ada jual beli kursi. Ini harus dipertanyakan, siapa yang upload data itu.” kata dia. pungkas dia. (mg1/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan