CIMAHI — Di Kota Cimahi ada sekitar 30 ribu sambungan rumah (SR) atau sekitar 25 persen penduduknya belum benar benar mendapatkan layanan air bersih. Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi terus berupaya meningkatkan pemenuhan air bersih tersebut, dengan cara mencari sumber air bersih.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP), Muhamad Nur Kuswandana mengatakan, sebenarnya secara keseluruhan masyarakat yang baru terlayani air bersih sekitar 75 persen SR. Pemenuhan air bersih tersebut didapat dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Air Minum Kota Cimahi sekitar 1.500 sambungan rumah (SR), selain dari UPT, air bersih juga didapat dari PDAM Tirta Raharja berkisar 14.500 SR.
“Ada juga yang terpenuhi kebutuhan air bersih dari sumur bor, sumur dangkal, dan sumur artesis,” katanya, di Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Senin (9/7).
Nur menjelaskan, saat ini pihaknya masih akan terus menggenjot peningkatan layanan air bersih dari berbagai program. Terutama rencana pengelolaan air secara mandiri dengan mengubah UPT Air Minum menjadi Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Cimahi. Dengan pembentukan PDAM, lanjutnya, diharapkan dapat menambal layanan sisa warga yang belum terlayani air bersih.
“Sudah ada rencana ke arah sana sebab memang melihat kebutuhan air yang juga semakin meningkat. Syarat 5.000 SR harus terpenuhi dulu, kita mencanangkan bisa dilalui tahun 2020,” jelasnya.
Nur menuturkan, saat ini Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Gambung juga tengah dalam proses. Proyek regional yang melibatkan Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung tersebut rencananya akan dioperasikan sekitar tahun 2020 awal. SPAM Gambung dengan lokasi pengolahan air di wilayah Kabupaten Bandung sendiri merupakan megaproyek PDAM Tirtaraharja.
“Untuk SPAM Gambung juga sudah mulai pembebasan lahan, tapi menunggu MoU dulu dengan Pemprov Jabar dan Kab. Bandung karena ini regional,” tuturnya.
Nur menambahkan, saat ini sumber pasokan air dari aliran sungai Leuwilayung yang berada di Kampung Sukasari, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara juga tengah digenjot. Sumber air Leuwilayung tersebut akan menyalurkan air sampai 50 liter/detik atau untuk 5.000 SR.
“Desain sudah ada, sekarang itu mau pembebasan lahan sehingga tahun depan mudah- mudahan mulai kontruksi. Dari sana (leuwilayung) akan terpenuhi 5.000 SR. Mudah mudahan dari Leuwilayung ditambah dari SPAM Gambung, cukup mengurangi sisa warga yang tak terlayani,”