BANDUNG – Forum Masyarakat Peduli Pendidikan Se-Jawa Barat mendatangi Dinas Pendidikan Jawa Barat, Jalan Dr. Rajiman, kemarin (5/7). Kedatangan Forum Masyarakat Peduli Pendidikan diterima oleh Kepala Cabang Dinas (KCD) Wilayah VII Bandung-Cimahi, Hussein Hasan Rahadian untuk menyampaikan berbagai keluhan yang dialami dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2018.
Hussein menegaskan demi terselenggaranya PPDB yang lancar dan tertib, Dinas Pendidikan Jawa Barat dengan tangan terbuka menerima berbagai pengaduan yang dialami masyarakat, selaku orang tua siswa jika ada kendala atau mengalami masalah dalam proses PPDB. ”Kami menerima keluhan dan semua komplain masyarakat terhadap penyelenggaran PPDB,” ujar Hussein saat melakukan audiensi di Aula gedung tujuh.
Dia juga menjelaskan, semua persoalan seputar PPDB yang telah dilaporkan akan segera ditinjak lanjuti. Dan yang mesti diperhatikan, proses pengaduan harus sesuai dengan prosedur yang telah diterapkan yakni dengan mendatangi kantor pengaduan di gedung tujuh lantai 1, dan kemudian mengisi formulir pengaduan yang dialami anak didiknya dengan didampingi petugas. Setelah itu, barulah pengaduan akan ditindaklanjuti.
Hal tersebut diamini oleh Tim Pengaduan PPDB Jawa Barat, Juli Wahyu Paridunda. ”Kami berpihak pada ibu dan bapak. Jika ada kejanggalan di sekolah silakan adukan kepada Dinas Pendidikan, setelah itu, kita akan lakukan cross check ke sekolah,” ujarnya.
Masyarakat yang tegabung dalam Forum Masyarakat Peduli Pendidikan Jawa Barat, mengutarakan masalah-masalah yang mereka alami saat pendaftarkan peserta didiknya. Beberapa diantaranya adalah masih ada pemungutan biaya di sekolah bagi siswa yang sudah diterima lewat jalur Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM), masalah dalam jalur Warga Penduduk Setempat (WPS) pelayanan yang kurang baik dari pihak sekolah, dan meminta jaminan masuk sekolah swasta dengan pembebasan biaya bagi siswa kurang mampu yang tidak diterima di jalur KETM.
”Kami ingin anak kita diberi jaminan bisa sekolah meski tidak diterima di jalur KETM,” harap salah satu warga bernama Herman. (naf/azu)