Puncak Pembentukan WUB

”Harapan kita, kegiatan ini akan memberikan pengaruh positif dan memotivasi kepada wirausaha baru melalui seminar, penilaian produk terbaik serta aktivitas lainnya. Sehingga dapat menanamkan semangat dan mampu melahirkan para wirausaha baru yang inovatif, kreatif dan mandiri serta berdaya saing tinggi.”

”Terpenting, festival ini sebagai ajang silaturahmi dalam memperkuat atau memperluas jaringan pemasaran, informasi bahan baku dan menyerap pengalaman baru yang lebih menantang melalui penyampaian para narasumber pada acara seminar,” imbuhnya.

Pada kesempatan ini pula akan dilakukan penandatanganan kerjasama (MoU) antara Disperindag Provinsi Jawa Barat dengan PT Shopee International Indonesia, PT INTI dan ASPEP Jabar. Selain itu,   demo produk berbahan baku lokal yang akan mengangkat prospek bahan baku mocaf sebagai substitusi bahan baku impor, dan bagaimana bahan baku bambu sebagai bahan baku produk yang mempunyai nilai tinggi. Terpenting sebut dia, ada penilaian produk terbaik hasil wirausaha baru bidang makanan, minuman, kerajinan dan fashion.

Adapun peserta dan tamu undangan yang diharapkan hadir sebanyak 600 peserta Wirausaha Baru dari 15 angkatan pelatihan 2018, para pendamping, mentor, para kepala perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota se Jawa Barat. Sekitar Seribu partisipan dari berbagai perguruan tinggi dan SMKN se-kota Bandung.

Sementara Kepala Bidang ILMATE Disperindag Jawa Barat, Ir. Dedi Junaedi mengatakan, proses pembentukan wirausaha baru dimulai dengan tahapan penjaringan atau seleksi bekerjasama dengan Dinas terkait kabupaten/kota se Jawa Barat. Selanjutnya peserta yang lolos seleksi akan mengikuti pelatihan. Pelatihan terbagi dua, yakni pelatihan selama lima hari untuk start up dan dua hari untuk wirausaha yang sudah berjalan di atas dua tahun.

Selanjutnya pada acara pelatihan juga dilakukan pemagangan di ikm-ikm yang dianggap sudah maju dan mampu membimbing para start up.  Selanjutnya adalah pendamping, dimana para peserta wub hasil pelatihan sekembalinya ke daerah bisa melakukan konsultasi dengan ikm yang sudah maju di daerahnya masing masing. (adv)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan