Bunderan Leuwigajah Butuh Jembatan Baru

CIMAHI – Macetnya arus lalu lintas di Bundaran Leuwigajah Kota Cimahi, hingga saat ini belum bisa diatasi. Kemacetan di jalur tersebut kerap terjadi lantaran hanya ada satu jembatan yang menjadi jalur penghubung antara Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi dan Kota Bandung.

Pengawas lalu lintas darat Dinas Perhubungan Kota Cimahi Cecep Tomi mengungkapkan, tersendatnya arus lalu lintas di wilayah bunderan Leuwigajah tersebut bukan hanya karena menyempitnya luas jalan ketika kendaraan hendak memasuki jembatan.

Namun, ada beberapa faktor penyebab kemacetan. Salah satu yang menjadi catatan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Cimahi diantaranya, kondisi jembatan yang sering rusak, volume kendaraan yang terus meningkat, dan lokasi yang kebetulan berdekatan dengan kawasan pabrik.

“Dikawasan tersebut sebetulnya hanya pada jam tertentu dan jam kerja yang merupakan aktifitas warga sehari-hari. Jam macet di bunderan Leuwigajah biasanya pada Pukul 6.00 WIB hingga 8.00 WIB. Kemudian pada jam pulang kerja antara pukul 16.00 WIB sampai 18.00 WIB,” ungkapnya, saat dihubungi, Minggu (1/7).

Cecep mengaku, untuk upaya mengurai kemacetan tersebut, pihaknya memberlakukan aturan larangan kendaraan besar melintas pada jam yang sudah ditentukan. Tidak hanya itu, untuk mengurai kemacetan juga rencanany akan ada pembangunan duplikasi jembatan Leuwigajah oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Meski berbagai upaya telah dilakukann namun kemacetan di wilayah itu tidak bisa diatasi. Bahkan, dengan kondisi yang terjadi saat ini, Dishub Cimahi tidak bisa berbuat banyak untuk melakukan duplikasi jembatan.

“Secara adminitrasi jalan tersebut wewenangnya ada pada Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Jadi kita hanya bisa menunggu kapan duplikasi jembatan itu akan dibangun,” tandasnya.

Menanggapi hal tersebut, anggota komisi III DPRD Kota Cimahi Enang Sahri Lukmansyah mengatakan, sejauh ini pihaknya terus berupaya agar pembangunan jembatan leuwigajah segera di realisasikan. Sebab, jika tidak segera ada perbaikan atau duplikasi jembatan maka, kemacetan akan terus terjadi dan tidak bisa dihindarkan.

“Dari Dua tahun lalu sudah kita ajukan ke Provinsi tapi belum ada tanggapan. Kalau kita yang bangun dananya tidak ada,” Kata Enang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan