BANDUNG – Pasangan nomor urut satu Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) dipastikan keluar sebagai pemenang dalam kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018 setelah raihan quick count (penghitungan cepat) dari sejumlah lembaga survei menempatkan mereka pada peringkat pertama.
Sebagai gubernur terpilih yang akan memimpin dalam lima tahun ke depan, Ridwan mengaku akan merangkul semua pihak, termasuk semua kandidat yang telah berkontestasi dalam Pilgub Jawa Barat untuk bersama-sama membangun provinsi dengan jumlah penduduk terbesar tersebut.
”Alhamdulillah Pak Tb Hasanuddin sudah legowo, Pak Deddy Mizwar, Pak Dedi Mulyadi juga sudah legowo, Pak Anton via telepon juga Alhamdulillah. Nanti sama-sama kita bangun Jawa Barat,” kata Emil -sapaan Ridwan Kamil- di Bandung kemarin (28/6).
Jika pasangan Rindu resmi memimpin Jawa Barat dalam periode selanjutnya, Emil berjanji tidak akan membeda-bedakan masyarakat Jawa Barat. Menurutnya, pasangan Rindu tidak akan melihat masyarakat Jawa Barat sebagai pendukung siapa maupun partai tertentu. Pihaknya juga akan berlaku adil dengan tidak menilai dari golongan agama yang dianut. ”Semua akan saya lindungi, saya proteksi, dan akan saya mudahkan urusan hidupnya, kira-kira itu,” kata dia.
Disinggung mengenai perolehan suara pasangan Asyik, Emil mengaku tidak mengetahui metoda penghitungan suara yang dipakai pasangan tersebut. Dirinya menilai terdapat kejanggalan karena berdasarkan penghitungan ulang secara keseluruhan yang dilakukan pihaknya, hasil suara yang diraih pasangan Asyik dinilai melebihi angka 100 persen.
”Ini harus jadi viral tapi saya kasih clue aja. Tolong media coba cek setelah saya menjumlah ternyata 104 persen. Dari situ saja saya sudah bisa paham,” kata dia.
Dikatakan Emil, semua pihak memiliki metode masing-masing dalam proses penghitungan suara. Namun, dirinya berharap metode penghitungan yang dilakukan pasangan Asyik menggunakan cara yang benar dan tidak menyalahi aturan. Emil berkomitmen tidak akan mempermasalahkan hasil yang diraih, meski nantinya mengalami penurunan.
”Cara kita adalah cara yang baik, cara yang maslahat dan tidak berbasis isu tapi berbasis gagasan dan berbasis prestasi,” kata dia. (mg1/ign)