KUTAWARINGIN – Memiliki kawasan jalur mudik, Polres Bandung akan mempersiapkan dengan menerjunkan sebanyak 2.015 personil gabungan yang terdiri dari unsur TNI Polri, instansi terkait untuk melakukan pengamanan mudik diwilayah Rancaekek, Nagreg dan sekitarnya.
Kapolres Bandung AKBP Indra Hermawan mengatakan, untuk pengamanan mudik pihaknya telah membentuk sistem dengan melakukan Operasi Ketupat yang akan dilaksanakan selama 18 hari.
” Operasi Ketupat 2018 ini akan dimulai 7 Juni 2018 sampai dengan 24 Juni 2018,”jelas Indra ketika ditemui usai apel siaga kemarin (6/6).
Indra memastikan, semua kesiapan sudah dilakukan pengecekan secara langsung baik personil maupun perlengkapan yang dilakukan pada apel siaga. Sehingga, harapannya Polri akan siap memberikan pelayanan kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanann mudik dengan aman dan nyaman.
Lebih lanjut Indra menerangkan,rencana operasi disusun melalui serangkaian evaluasi terhadap pelaksanaan Operasi Ramadniya pada 2017 lalu,dengan disertai analisa potensi gangguan kamtibmas pada tahun ini. Sehingga, pada pelaksanaan operasi tahun ini, 4 kerawanan potensi bisa lebih sigap diantisipasi.
“Peningkatan mobilitas masyarakat harus dikelola secara baik agar tidak terjadi gangguan keamanan keselamatan ketertiban dan kelancaran lalu lintas,”ucap dia.
Indra menuturkan, berdasarkan analisa pada tahun ini ada 4 kerawanan yakni, stabilitas harga dan ketersediaan pangan, kelancaran dan keselamatan arus mudik dan balik, potensi bencana alam dan ancaman tindak pidana terorisme.
’’ Ini semua merupakan Instruksi Kapolri dan Pangklima TNI dan didaerah harus siap diantisipasi sedini mungkin untuk meminimalisir resiko,” terangnya.
Dia menambahkan, untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, pihaknya akan mendirikan Posko pengamanan disejumlah titik di jalur mudik. Bahkan, untuk objek-objek vital akan dijaga ketat oleh personel bersenjata.
“ Untuk pelaksanaannya dilapangan Polri bersama TNI akan bersinergi melakukan pengamanan ini,”jelas Indra.
Sementara itu, Bupati Bandung menjelaskan, mudik merupakan tradisi masyarakat Indonesia. Tradisi ini akan menyebabkan mobilisasi masyarakat besar-besaran. Untuk itu, sudah menjadi tugas kepolisian dan instansi terkait untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat agar dalam melaksanakan perjalanan mudik selalu aman.
’’Dari unsur Pemkab Bandung, telah saya intruksikan beberapa dinas terkait agar membantu tugas pengamanan ini. Bahkan, Dinas Satpol PP, BPBD, Damkar, Dinkes, dan berbagai institusi terkait akan terlibat langsung untuk pengamanan ini,’’ tutup Dadang (yul/yan)