“Masa profesi orang dihambat begitu. Sebagai seniman, saya melihat ini ada kepentingan, karena pilkada jabar ini rasa pilpres. Ada pihak pihak yang bermain. Berusaha menjegal Deddy Mizwar,” katanya.
Menurutnya aturan KPI yang melarang peserta pilkada tampil di televisi sangat tidak jelas dan tidak profesional. Terlebih hingga saat ini pun banyak anggota dewan yang tampil di televisi.
“Kan banyak anggota dewan yang main film tiap sahur, seperti Eko Patrio kan figurnya sama, kenapa enggak dilarang main di tv. Jangan hanya yang maju di gubernur saja, Kalau mau larang mah tuh ada acara yang menyesatkan, itu ga cocok itu mengarah ke syirik. mana gerakan KPI? Kan ga ada,” katanya.
Ulli menambahkan, KPI harus profesional, harus mau lihat kebawah. Apalagi, saat ini banyak acara tv yang melanggar dan tidak cocok untuk ditayangkan yang justru tidak mendidik.
“Mestinya KPI bertugas sesuai tupoksinya, sebagai pengawas tayangan di televisi, bukan malah menghambat profesi orang,” tutup Ulli (*)