124 ASN Terancam Terkena Sanksi

NGAMPRAH – Sebanyak 124 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Bandung Barat terancam terkena sank­si tegas karena kurang disiplin saat mengikuti apel pagi pada Senin (28/5) lalu.

Ratusan ASN itu terpaksa harus berjemur di bawah si­nar matahari karena dinilai telah melakukan kesalahan yang tiba-tiba bubar begitu saja disaat upacara belum ditutup. Bahkan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat Yayat T. Soemitra, Se­retaris Daerah (Sekda) Aseng Djunaedi dan sejumlah pe­jabat lainnya masih berada di depan mereka.

Yayat menegaskan, bagi ASN yang tidak disiplin dan me­langgar aturan pada saat apel jelas sanksi diberikan secara tegas. Padahal, pada saat apel tersebut ada agenda yang cukup penting untuk diketa­hui mereka.

”Ada pemberian SK (Surat Keputusan) langsung untuk kenaikan pangkat bagi peja­bat golongan 4D ke 4C. Saya rasa itu penting untuk dike­tahui. Tapi mereka bubar sebelum upacara selesai, makanya sanksi harus dibe­rikan,” terangnya.

Dalam kesempatan itupun, Yayat menyerahkan 117 SK pengangkatan PNS bagi 117 Bidan PTT dan jabatan fungsi­onal Dinas Pertanian. Men­urutnya, momen tersebut dianggapnya cukup penting karena bagi mereka yang me­nerimanya menjadi kesem­patan yang dinanti-nantikan. Jadi alangkah baiknya, jika momen itu disaksikan seluruh ASN lainnya.

Secara spontan dia memin­ta agar ASN yang bubar, kem­bali ke tempat dan diberikan sanksi. Untuk sanksinya, kata Yayat akan dirumuskan terlebih dahulu sesuai dengan tingkat kesalahannya. Untuk sanksi awal mereka tidak di­bubarkan seperti peserta upacara lainnya. ”Kalau hanya teguran saja, saya kira tidak akan jera. Makanya harus ada sanksi, biar ini dijadikan con­toh yang lainnya supaya tidak melakukan kesalahan yang sama,” tegasnya.

Yayat juga menyatakan jika hal itu bukan perkara kecil. Namun dikhawatirkan bisa mempengaruhi perilaku lain­nya. Menurutnya tidak menutup kemungkinan dalam pelayanan, kepatuhan jam kerja hingga produktivitas kinerja juga di­ragukan tidak maksimal.

”Makanya selama ramadan ini pelayanan harus dipantau terus, apalagi melihat apel saja sudah banyak yang bubar,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan