Pelaksanaan PAT Berjalan Lancar

SOREANG – Meskipun bersamaan dengan ibadah puasa, pelaksanaan Penilaian Akhir Pelajaran (PAT) tahun pelajaran 2017-2018 di sejumlah sekolah terselenggara dengan lancar.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Juhana mengatakan, meski sedang puasa dari hasil monitoring seluruh siswa tetap konsentrasi, fokus dan percaya diri dalam pelaksanakan PAT.

“Dengan konsentrasi, kepercayaan diri dan keyakinan belajar semua peserta didik akan mudah mengalaksanakan soal PAT,” jelasnya kepada Jabar Ekspres melalui sambungan selulernya kemarin, (21/5)

Menurutnya, untuk pelaksanaan PAT dilaksanakan di sekolah masing masing, soalnyapun dari hasil kajian guru mata pelajaran yang berstandar sekolah.

“Ada 11 mata pelajaran dan pelaksanaan dimulai tanggal 21- 26 Mei 2018, dengan pelaksanaan PAT diharapkan semua siswa lebih meningkatkan prestasi pembelajaran,” kata Juhana.

Sementara itu sebanyak 15.000 siswa di Gugus Tiga SMP Kabupaten Bandung mengikuti Penilaian Akhir Tahun (PAT) selama enam hari kedepan, walau berbarengan dengan ibadah puasa mereka tetap semangat melaksanakannya

Karna Saputra ketua Gugus 3 SMP Kabupaten Bandung mengatakan gugus tiga SMP meliputi sekolah yang berada di Kecamatan Cangkuang, Soreang, Kutawaringin, Pasirjambu, Ciwidey dan Kecamatan Rancabali.

“Jumlah siswa yang mengikuti PAT tahun ini sebanyak 15.000 siswa dari kelas 7 dan 8. Semuanya mengikuti mulai hari ini sampai 26 mei,” tutur Karna

Dia menyebutkan PAT merupakan penilaian untuk menentukan kenaikan kelas, atau tahun lalu disebut UKK (Ujian Kenaikan Kelas). Untuk soal sendiri setiap sekolah berbeda tergantung kurikulum yang diterapkan di masing-masing sekolah.

“Berdasarkan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) ada sekolah yang masih memakai KTSP ada juga yang Kurtilas, jadi soalnya akan berbeda,” ujarnya.

Dia menjelaskan ada perbedaan mendasar dalam soal bagi siswa yang masih menggunakan KTSP dan yang sudah menerapkan Kurtilas, yang mana KTPS peran guru masih dominan, sementara Kurtilas peran siswa yang cukup banyak, sehingga soal yang diberikan juga berbeda.

Untuk pengadaan soal, pihaknya menyerahkan kepada sekolah masing-masing. Beberapa sekolah karena keterbatasan infrastruktur pendukung melakukan pengadaan digabung dengan sekolah lain, sementara sebagian lagi melakukan pengadaan secara mandiri.

“Kami tegaskan agar sekolah tidak memungut biaya untuk PAT, karena anggarannya sudah dicover dari dana BOS,” tegasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan