BPOM Jabar Akan Sidak Takjil

BANDUNG – Badan Pengawas Obat Dan Makanan (BPOM) Jawa Barat dalam waktu dekat akan melakukan pengawasan terhadap makanan takjil di sejumlah kabupaten / Kota se-Jawa Barat.

Kepala BPOM Jawa Barat, Abdul Rahim mengatakan, pengawasan dilakukan sebagai bentuk untuk memastikan kepada masyarakat bahwa makanan takjil tidak kadaluarsa atau, mengandung bahan pengawet yang membahayakan bagi kesehatan.

Menurutnya, salah satu yang akan menjadi pengawasan adalah pendistribusian makanan takjil untuk berbuka puasa dan penjualan paket parsel lebaran.

’’Ini akan kita awasi secaa ketat, karena makanan yang sudah kadaluarsa tidak boleh diperjual belikan,”jelas Rahim ketika ditemui kemarin (18/5)

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan makanan olahan atau pabrikan, termasuk makanan siap saji sebelum barang tersebut dijual ke masyarakat.

Dia menghimbau, kepada masyarakat agar memperhatikan kemasan bila membeli makanan, Sehingga, jangan sapai tanggal kadaluarsa melebih ketentuan yang tertera didalam kemasan.

’’ Yang harus diperhatikan itu tanggal produksinya sampai batas makanan itu boleh dikonsumsi, selain itu kemasannya juga harus diperhatikan dalam keadaan utuh dan tidak rusak,”kata Rahim.

Dia menilai, makan takjil yang dijajakan selama bulan ramadan seebtulnya harus memiliki izin edar. Namun, karena makanan ini dijual pada bulan ramadan maka BPOM akan melakukan sidak ditempat.

“ Kami selalu melakukan koordinasi dengan instansi-instansi pemerintah lainya. Yang terkait dengan, kinerja BPOM.

Abdul berpesan, agar para penjulan makan siap saji atau makanan Takjil harus mengetahui proses pembuatan secara sehat dan baik. Sehingga, makanan aman dikonsumsi.

Rahim menyebutkan, pada tahun sebelumnya di Kota Badung saja telah ditemukan beberapa makanan siap saji atau makanan Takjil puasa yang mengandung bahan berbahaya. Di antaranya, menggunakan pemanis buatan secara berlebihan, pewarnan buatan dan lain-lainnya.

’’Kita akan lakukan sidakdengan berkoordinasi denganpemerintah kewilayahan dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota agar memberikan rasa aman kepada masyarakat,”jelas Rahim (mg3/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan