BANDUNG – Untuk menekan pertumbuhan pendududk di Kota Bandung Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) akan kembali menyosialisasikan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) ke Masyarakat.
Kepala DPPKB Kota Bandung, Eddy Marowoto menjelaskan, sosilisasi MKJP ini sebelumnya akan dilatih para motivator yang bertugas menkampanyekan program Keluarga Berencana (KB) ke tengah masyarakat secara langsung.
“Kita ingin menggaungkan kembali program KB menuju keluarga yang aktif dan berkualitas,” tutur Eddy kepada kepada waratwan kemarin (18/5)
Dia menyebutkan, untuk MKJPsebetulnya Kota Bandung telah berhasil memberikan pelayanan KB baru aktif melebihi target pada tahun lalu dengan jumlah peserta KB mencapai 20.200 dari 364.069 Pasangan Usia Subur (PUS).
Sementara untuk, total akseptor baru sebanyak 11.163 dan jumlah peserta KB aktif sebanyak 267.107 orang. Sedangkan fasilitas kesehatan KB yang memberikan pelayanan KB milik pemerintahan sebanyak 7.691 unit sedangkan swasta 3.472 unit.
Eddy menjelaskan, Motivator MKJP bertujuan untuk membantu petugas DPPKB di Kewilayahan dengan tugas utama membantu mempertahankan prestasi Kota Bandung di bidang pengendalian keluarga.
“Jadi para Motivator KB ini akan memberikan pembinaan kepada para peserta MKJP agar tetap bertahan menggunakan alat kontrasepsi,”ucap Eddy.
Sementara itu, Asisten Pemerintah dan Kesra Kota Bandung, Kamalia Purbani menjelaskan, pencanangan KB perlu terus direvitalisasi agar bisa meningkatkan akseptor KB di lingkungan Kota Bandung.
“Kota Bandung secara alamiah tingkat pertumbuhannya rendah. Tetapi terjadinya urbanisasi perlu terus kita antisipasi untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk,” ungkap dia.
Kamalia menambahkan, apresiasi Akseptor KB serta pencanangan Motivator MKJP sebagai agen langsung DPKKB dalam menyukseskan program KB.
“Mereka punya tanggung jawab menceritakan serta mengajak warga untuk ikut program KB jangka panjang karena motivator MKPJ ini dipilih dari akseptor terbaik KB lestari teladan,” kata dia (mg3/yan)
