Pagelaran Budaya dan Silahturahmi Paguron Gagak Lumayung

BANDUNG – Untuk menjaga kelestarian budaya seni tradisi yang ada di Jawa Barat (Jabar), Pempro Jabar besama DPRD Jabar yang membidangi pariwisata menggelar even budaya Nyucruk Galur Gelar Kendang Ngampar Tingkat 4.

Drs. H. Uu Rukmana, M.Si selaku tokoh dan sesepuh Jabar mengaku bangga dan mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Raksa Bumi Padjadjaran yang telah mempelopori untuk melestarikan dan mengenalkan kembali kesenian tradisi yang hampir sudah terlupakan oleh masyarakat Sunda.

’’ Kita bisa lihat tadi ada seni Gondang, Reog, Kacapian , Wayang dan kesenian-kesenian tradisional lainnya,”jelas Uu ketika ditemui usai membuka acara belum lama ini.

Pimpinan Umum Majalah Mangle dan mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat periode 2009-2014 ini menilai dengan diadakannya kegiatan ini merupakan sarana yang efektif untuk menjalin silaturahmi antara Pemerintah, anggota DPRD dan tokoh-tokoh seniman dan budayawan.

Sehingga, kegiatan ini perlu didukung oleh semua pihak dan harus diagendakan oleh Pemprov Jabar sebagai agenda tahunan. Bahkan, harus dikembangkan dalam cakupan lebih besar lagi.

Selain Pagelaran seni budaya, pada kegiatan tersebut dihadiri oleh sesepuh Paguron Gagak Lumayung yang datang dari berbagai daerah di antaranya Sumedang, Garut, Tasikmalaya, Majalaya, Pangalengan dan daerah lainnya. Bahkan, lebih dari 200 Paguron dan 78 Kominitas seni serta Paguyuban Cagar Budaya Jawa Barat ikut memeriahkan acara tersebut.

Sementara itu, Ketua Panitia pelaksana kegiatan H. Ocid Sutarsa, SE mengatakan, dengan digelarnya berbagai kesenian tradisional sunda ini diharapkan mengantisipasi pergeseran adat dan budaya yang telah berubah.

Menurutnya, dengan berkembangnya teknologi informasi pengarus masuknya budaya barat dapat dipastikan akan mempengaruhi generasi muda. Sehingga, untuk membentenginya perlu diperkenalkan dan diajarkan kesenian-kesenian tradisional sunda.

’’ Ini dilakukan sebagai counter agar kedepan keberadaan kesenian tradisional sunda tetap diminati oleh generasi muda,”kata dia.

Rosid menambahkan, melihat kondisi dan fakta tersebut Yayasan Raksa Bumi Padjadjaran bekerja sama dengan paguron-paguron Gagak Lumayung akan tetap konsen dan eksis untuk mempertahankan kesenian tradisional sunda.

’’ Ini haruys tetap kita jaga, karena kalau bukan dari sekaran mau kapan lagi kesenian tradisi ini bertahan,” tutur Ocid.

Tinggalkan Balasan