BALEENDAH – Sektor 21 Satgas Citarum Harum telah melakukan penangkapan terhadap 17 perusahaan yang membuang limbah langsung ke Anak sungai Citarum, diantaranya, 10 perusahaan di Kota Cimahi dan 7 perusahaan di Kabupaten Bandung. Hal tersebut dikatakan Dansektor 21 Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Yusep Sudrajat.
“Hingga saat ini di sektor 21, sudah diketahui belasan perusahaan yang masih membuang limbah, yakni 10 perusahaan di Kota Cimahi dan 7 perusahaan di Kabupaten Bandung,” kata Yusep saat memberikan keterangannya kemarin (27/4).
Untuk tindak lanjutnya, ungkap Yusep, pihaknya langsung melaporkan ke kepolisian dan DLH setempat, namun, mereka datang waktunya tidak cepat. Seperti tiga hari lalu pihaknya menemukan lima pabrik di wilayah Cimahi, namun baru hari ini Polisi datang dengan LH ke pabrik yang tertangkap tangan membuang limbah.
Dia mengatakan, karena kita tidak punya wewenang pihaknya langsung berkoordinasi dengan Kepolisian dan DLH untuk melakukan tindak lanjut sambil tetap mengawasi pabrik. Setelah di police line, sekaligus memastikan apakah masih membuang limbah atau tidak.
Yusep menegaskan, salah satu pabrik yang berada di kota Cimahi yakni PT Ayutex sudah dua kali tertangkap membuang limbah, namun hingga kini pabrik tersebut masih membuang limbah yang berbaha untuk masyarakat.
’’Salah satu personil yaitu Pratu Liriya dari ynif 315 yang di tugaskan di Sektor 21, saat melakukan patroli dan pengecekan di PT Ayutex Kota Cimahi, dengan turun langsung ke Sungai, tidak berselang lama, personil tersebut merasakan gatal-gatal di seluruh tubuhnya,’’jelas dia.
Selain itu, selang beberapa hari pengecekan kembali dilakukan pada pukul 11.00 siang, anggota itu mengecek lagi PT Ayutex, padaha Ayutex seminggu yang lalu sudah tertangkap dan sudah di viralkan dan dilakukan pengecekan oleh petugas kepolisian, namun pada Kamis siang, anggotan TNI melakukan pengecekan kembali dengan masuk lagi ke sungai yang diduga mengandung air limbah dari Ayutex. Namun, ketikan keluar dari sungai kembali mengalami gatal-gatal dan langsung bawa ke RS Distira.
Menurutnya, hingga kini belum ada cara pengelolaan limbah yang baiknya, sehingga pihaknya teriak-teriak kepada perusahaan harus baik pengelolaannya tapi mereka belum faham, seperti IPAL yang ada di Cisirung pun yang pemerintah buat kondisinya belum baik, dan setiap banjir dan hujan, maka sejumlah pabrik dengan seenaknya membuang limbah begitu saja.