BANDUNG – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat membentuk Gerakan Pengawasan Partisipatif dari kalangan mahasiswa dalam pelaksanaan Pilkada serentak 2018.
Ketua Bawaslu Jawa Barat, Harminus Koto mengungkapkan, dengan menggaet para mahasiswa tersebut. Dia berharap, mereka bisa berperan dalam mengawasi jalannya Pilkada dari segala bentuk kecurangan.
Koto menyebutkan sebelum melakukan pembentukan Gerakan Pengawas Partisipatif tersebut, pihaknya terlebih dahulu sudah melakukan beberapa kegiatan bersama para mahasiswa terkait kepemiluan dan bagaimana cara mengawasi dalam Pemilu.
”Mahasiswa ini selain mengawasi juga bertugas untuk melaporkan jika terjadi pelanggaran di wilayahnya masing-masing,” kata Koto pada Jabar Ekspres, kemarin.
Dikatakan dia, ribuan mahasiswa yang digandeng Bawaslu, merupakan perwakilan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari berbagai perguruan tinggi dan universitas di Jawa Barat. Menurutnya, saat ini Bawaslu Jawa Barat sedang membentuk sebuah organisasi kemahasiswaan mulai dari tingkat kabupaten/kota.
”Sehingga para mashasiswa yang diwakili BEM ini sebagai pengawas partisipatif mampu mengawasi dari tingkat provinsi sampai ke tempat pemungutan suara,” kata dia.
Dirinya menilai, keterlibatan mahasiswa dalam proses Pemilu juga diproyeksikan tidak hanya untuk hajat politik besar seperti Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Sebab, pihaknya berharap para mahasiswa mampu berperan aktif dan bisa menghadirkan kondisi pemilihan yang lebih baik.
“Jika ditemukan pelanggaran mereka bisa melaporkan langsung kepada Panwaslu,” kata dia. (mg1/ign)