Salah satunya center back Kostas Manolas. Musim lalu Manolas masih satu klub dengan Salah di Roma. Manolas menyamakan Salah seperti Lionel Messi, mesin gol Barcelona yang di perempat final lalu kesulitan menembus gawang Allison. Selain sama-sama beroperasi di sayap kanan, Messi dan Salah juga sama-sama punya kekuatan dari dribbling dan kecepatannya.
”Kami menghentikan Barca dan Messi dengan kerja tim, begitu pula dengan Salah, kami akan lakukan hal serupa. Kami takkan me-marking Salah,” ungkap Manolas, dalam wawancara dengan La Stampa. Di Roma, Salah lebih berperan sebagai penyuplai passing dan assist, faktor penunjang counter attack-nya Roma.
Tak cuma barisan pemain bertahan seperti Manolas yang telah memahami trik-trik Salah saat sesi latihan. Begitu pula kiper Allison yang sudah mengenal karakter ofensif Salah. Baik di sisi finishing ataupun passing-passing-nya. Dilansir The Independent, Kevin Strootman sebagai gelandang Roma menyebut timnya sudah punya taktik meredam Salah.
Begitu pula dengan Roberto Firmino dan Mohamed Salah. ”Saya takkan menjelaskannya (taktik meredam Salah). Ini tentang pertahanan ala Italia, dan saya harap itu akan menyusahkan dia,” tutur Strootman. Sepanjang Liga Champions ini, Roma kebobolan 13 gol. Dengan defense yang kokoh, Strootman berharap itu berefek pada konfidensi Salah.
”Saya ingin dalam dua leg ini dia kehilangan konfidensinya,” harap gelandang berusia 28 tahun itu. Klopp, dalam konferensi persnya di Melwood tadi malam WIB menyebut Salah telah berbeda seperti saat di Roma. ”Di sana dia lebih melebar, membuka ruang bagi Edin Dzeni. Dia di sini dengan interpretasi Bobby Firmino dengan lari kudanya memberi banyak ruang baginya (Salah),” ungkapnya, dikutip situs resmi klub. (ren/ign)