Lebih lanjut Solihin mengungkapkan, seperti tahun sebelumnya karnaval yang menghadirkan berbagai wujud kreativitas di rute sepanjang 3,1 km akan menjadi bagian dari rangkaian kemeriahan.
”Tahun lalu karnaval disambut antusias. Maka tahun ini, Pemkot Bandung juga kembali menghadirkan karnaval sebagai bagian dari kegiatan. Rutenya dari Savoy Homann (Jalan Asia Afrika) terus ke Banceuy, lalu ke Cikapundung, masuk ke Braga Pendek, lalu lewat ke jalan Hotel Preanger, terakhir masuk lagi ke Homann. Totalnya 3,1 km,” papar Solihin.
Solihin mengatakan, acara tersebut akan dimulai pukul 09.00. Warga pun diminta mengantisipasi karena sejak pagi akan ada penutupan jalan di sepanjang area tersebut.
Selain AAC, masih banyak kegiatan yang dilaksanakan UPT Museum Konperensi Asia Afrika (MKAA). Kepala UPT MKAA, Meinarti Fauzie mengungkapkan, rangkaian peringatan KAA itu telah dimulai bahkan sejak Maret 2017.
”Tanggal 18-31 Maret kita mengadakan lomba mewarnai tingkat TK dan SD secara online atau daring. Acara ini diikuti oleh 543 peserta se Indonesia. Pemenangnya telah diumumkan secara online juga pada tanggal 6 April yang lalu,” tutur Meinarti.
Selain itu, MKAA juga menggelar Gerakan Sosial Donor Darah bekerja sama dengan PMI sebagai bentuk kepedulian terhadap kemanusiaan. Pada kegiatan tersebut, MKAA berhasil mengumpulkan 80 kantong darah dari 104 peserta. ”Dari 104 peserta yang mendaftar, ada 80 kantong yang memenuhi syarat,” imbuhnya.
Pada 18 April MKAA menggelar upacara penaikan bendera 109 negara-negara Asia Afrika dan bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) oleh 400 Paskibraka Kota Bandung. Pada 21 April 2018, MKAA kembali menggelar Bandung Historical Study Games.
”Ada 120 kelompok yang mendaftar, berarti ada 600 orang peserta. Mereka akan berkeliling ke 20 titik bersejarah di Kota Bandung dimulai dari Gedung Dwi Warna,” katanya.
Di samping itu, pada 23 April 2018 diselenggarakan jamuan teh dan bincang-bincang dengan para saksi sejarah dan relawan KAA Tahun 1955. Salah satu yang akan hadir adalah Abah Landung, pegiat antikorupsi Indonesia yang juga pernah menjadi relawan pada KAA tahun 1955.
Rangkaian kegiatan akan ditutup dengan penurunan bendera 109 negara Asia Afrika dan Bendera PBB oleh 400 pramuka dari Kwartir Cabang Kota Bandung. “Pada 23 Mei 2018 akan ada talkshow dengan Menteri Luar Negeri dan Sahabat MKAA yang juga akan dihadiri oleh mahasiswa di Kota Bandung,” jelas Meinarti. (adv)