Yang dikhawatirkannya justru bukan soal HOST melainkan kemampuan siswa dalam menganalisa soal serta kemampuan tanda baca. ”Kata-kata dalam Bahasa Indonesia itu banyak. Takutnya siswa tidak memahami karena literasinya kurang. Selain itu, penggunaan gawai juga memperburuk kemampuan menulis siswa. Kadang kata disingkat atau tidak tahu kata mana yang harus dipisah dan digabung. Padahal bisa saja keluar dalam ujian,” bebernya.
Sementara itu Menteri Pen didikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy hari ini akan melakukan kunjungan lapangan ke beberapa SMP di Timika. Muhadjir memang sengaja memantau ujian nasional ke daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). ”Sekalian mengunjungi guru-guru yang sempat disandera kelompok bersenjata,” kata Muhadjir. (lyn/ign)