Sementara itu dai muda KH Rd. Muhammad Hariri Abdul Aziz menyatakan, saatnya Jawa Barat dipimpin oleh pemimpin dari kalangan santri dan ulama. ”Satu hal yang saya pahami mengenai dakwah sebagai sebuah perjuangan, bahwasanya perjuangan akan mendapati sebuah kesulitan tersendiri tanpa kekuasaan” kata Dai yang sukses berpenampilan cukup nyentrik dengan rambutnya yang panjang ini.
KaHa, sapaan akrab Kang Hariri, mengisahkan perjuangan dakwah Syekh Quro di Karawang, namun Syekh mengalami kesulitan karena harus berhadapan dengan benturan kekuasaan. Tentu akan berbeda jalan ceritanya bila saat itu kekuasaan ada di genggaman pemimpin yang Aswaja (Ahlus-sunnah wal-Jamaah).
Karena itu, KaHa mengingatkan bahwa dalam memilih pemimpin harus dilihat track record atau rekam jejaknya. Ridwan Kamil dan Kang Uu keduanya merupakan warga NU dan notabene merupakan bagian dari keluarga besar Ahlus-sunnah wal-Jama’ah (Aswaja). (*/yan/ign)