BANDUNG – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) membidik perolehan jumlah kursi pada pemilihan legislative (Pileg) 2019. Tak tanggung-tanggung partai anyar ini membidik 15 kursi. Keoptimistisan itu disampaikan ketua DPW PSI Jawa Barat, Iwan Koswara saat membuka rekrutmen Bakal Calon Legislatif (Bacaleg).
”Jadi kalau ada 15 dapil ya 15 kursi untuk satu fraksi cukup lah itu untuk partai baru. Kita prioritaskan nanti dapil-dapil mana yang harus kita dorong dan genjot,” kata Iwan di sela rekrutmen Bacaleg untuk Pileg 2019. Dengan uji kompetensi melalui wawancara terbuka mengangkat isu korupsi dan intoleransi di Indonesia dengan penilaian dilakukan para panitia seleksi independen.
Meski demikian sebut dia, pihaknya akan terlebih dahulu melihat peta Dapil tersebut untuk menentukan siapa Caleg yang tepat untuk ditempatkan. Terlebih, di beberapa daerah yang dianggap sebagai Dapil neraka yang tentunya perlu perjuangan ekstra untuk dapat meraih suara.
Lanjutnya, pencalegan dilakukan pihaknya dibuat dengan metoda dan cara yang dinilai berbeda dengan partai lain. Pihaknya ingin memastikan Bacaleg yang mendaftar di PSI memiliki kompetensi mumpuni serta mampu menangani setiap isu atau permasalahan yang terjadi di Daerah Pemilihan (Dapil).
”Kita tidak ingin membeli kucing dalam karung, ketika kita merekrut orang-orang atau Bacaleg tapi kompetensinya diragukan,” kata Iwan di Bandung, belum lama ini.
Iwan menuturkan, proses seleksi yang dilakukan pihaknya merupakan tahap kedua setelah sebelumnya para peserta Bacaleg dinyatakan lolos dalam pendaftaran administrasi. Melalui proses seleksi wawancara tersebut, PSI menguji sejauh mana kompetensi serta pemahaman para Bacaleg yang lolos administrasi terhadap isu yang digulirkan.
Dengan begitu, Iwan meyakini pihaknya akan mengetahui alasan dari setiap Bacaleg yang mendaftar menjadi anggota legislatif melalui PSI, termasuk implementasi di lapangan terkait isu yang berkembang. Sehingga, ketika para Bacaleg menjadi anggota dewan atau legislatif, mereka akan mampu memperjuangkan anti korupsi dan anti intoleransi dengan matang.
”Maka setelah ini nanti akan ada proses menjaring lagi dari Bacaleg-bacaleg yang sudah lolos wawancara ini,” sambungnya.
Dia melanjutkan, untuk para Bacaleg yang lolos seleksi wawancara akan diumumkan pada 20 April mendatang. Nantinya, mereka yang lolos seleksi diharuskan melakukan sosialisasi di Dapilnya masing-masing terkait pemahaman anti korupsi dan anti intoleransi kepada masyarakat. Selain itu, para Bacaleg harus mengetahui setiap permasalahan yang terjadi dan mampu menginventarisir untuk kemudian dilakukan penyelesaian masalah tersebut.