Menurut Asep, hal itu bukan kebiasaan Hendi. Apalagi setelah selesai mandi, Hendi tiba-tiba mengalami kejang-kejang dan meminta maaf kepada istrinya.
Asep bercerita adiknya yang mengalami kejang dan mengaku kedinginan pada Minggu pukul 3 dini hari itu dibawa ke Rumah Sakit Humana Prima. Namun tak lama di rumah sakit tersebut, Hendi dipindahkan ke Rumah Sakit Al Islam karena kondisinya yang makin memburuk.
Tak dinyana itu adalah saat-saat terakhir Hendi bersama keluarga. Keluarga besarnya yang kebetulan berkumpul setelah menggelar hajatan pada Sabtu sore pun terkejut ketika mendengar kabar Hendi meninggal pada Minggu siang setelah paginya dilarikan ke rumah sakit.
“Kami sepakat jenazah langsung kami makamkan minggu sore karena keluarga masih berkumpul,” kata Asep.
Hendi meninggalkan seorang istri dan dua anak. Anak pertama Hendi sebentar lagi lulus SMA. Sedangkan anak keduanya masih balita berusia 4 tahun. (yan/nif/ign)