KIP Penambah Semangat Belajar

Ia senang bisa memiliki perlengkapan sekolah baru, tas, seragam, buku dan lainnya. Ibunya yang mengurusi kartu KIP tersebut. Meise merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Dua kakaknya sudah menikah dan tidak tinggal lagi bersama orang tuanya. Sehingga, tanggungan Irman saat ini hanya Meise saja. Meski begitu, uang dari hasil kuli bangunan yang didapat Irman tidak cukup. Pendapatannya pun tak menentu. Tergantung ada pekerjaan atau tidak. Hasil dari kerjaan itulah yang digunakan untuk memenuhi keperluan keluarganya.

“Dengan adanya KIP, saya semakin semangat belajar dan bersekolah,” pungkas siswi kelahiran 26 Mei 2003 ini. (and/adv)

Semangat Punya Tas dan Baju Baru

Dari kanan, Kepala SDN Soka 34 Agustin Aisyah, Nazra Hasna Putri Nugraha, dan gurunya Heni Kurniasari.

NAZRA Hasna Putri Nugraha (10) merasa senang sekali bisa memiliki tas, seragam dan sepatu baru. Semua itu dibelikan ibunya, Rostafiani. Siswi penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) itu tahu kalau apa yang dibeli ibunya itu didapat dari bantuan pemerintah.

Kartu KIP itu dipegang ibundanya yang bekerja sebagai pelayan di salah satu toko bayi di Kota Bandung. Ayahnya, Handi Nugraha, berprofesi sebagai tukang ojek online. Penghasilan mereka tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.

“Ada manfaatnya sekali (kartu KIP). Mengurangi beban biaya keluarga,” kata Nazra didampingi Kepala SDN Soka 34 Agustin Aisyah dan gurunya, Heni Kurniasari.

Nazra begitu semangat di sekolah ketika perlengkapan sekolahnya baru dan bersih. Ia tak mengeluh meski dalam sehari hanya dikasih uang jajan Rp 5.000.

Berbeda dengan teman lainnya yang uang jajannya melebihinya. “Saya semangat dan rajin belajar meski uang jajan sedikit,” ujar siswi kelas 4V yang aktif ekstrakurikuler renang ini.

Rumah milik keluarga Nazra sederhana. Biasa saja. Seperti kebanyakan orang lainnya. Bahkan, bisa dibilang sangat sederhana sekali.

Setiap pagi, ia diantar orang tuanya ke sekolah. Sepulang mengantar anaknya, ayahnya langsung ngojek. Menunggu orderan darip pelanggan. Saat ini, driver ojek online sudah sangat banyak. Sehingga, saingan orderan pun terjadi. Untuk dapat satu pelanggan saja harus menunggu lama. (and/adv)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan