BANDUNG – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menilai informasi terkait akan terjadinya tsunami dengan ketinggian 57 meter merupakan sebuah kajian dan bukan prediksi. Sebab, kejadian tsunami tidak bisa diprediksi sebelumnya, kecuali setelah diketahui pemicu dari gelombang tinggi air laut tersebut terjadi.
Kepala PVMBG Kementerian ESDM, Kasbani menuturkan salah satu yang bisa menyebabkan terjadinya tsunami adalah gempa bumi. Namun, kata dia, tidak semua gempa bumi berpotensi mengakibatkan tsunami. Sebab, pihaknya harus melihat seberapa besar skala gempa yang terjadi dan seberapa dekat jarak gempa dengan posisi lautan.
”Setelah gempa ini terjadi baru kita akan mengetahui kira-kira ada potensi tsunami atau tidak,” kata Kasbani Badan Geologi, Jalan Diponegoro, kemarin (6/4).
Meski begitu, dalam sejarah tsunami yang pernah terjadi di Indonesia, ada beberapa daerah berpotensi yang sudah pihaknya lakukan penelitian sebagai dasar untuk melakukan mitigasi terjadinya tsunami. Pihaknya membuat semacam perkiraan potensi agar bisa mengetahui tsunami yang akan terjadi ke depan.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Bandung, Toni Agus Wijaya menilai, ada dua langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak tsunami, yaitu mitigasi struktural dan mitigasi kultural. Mitigasi struktural adalah dengan cara melakukan monitoring gempa bumi yang harus dilakukan BMKG dan instansi terkait untuk selanjutnya menyampaikan informasi peringatan dini tsunami.
“Setelah ada gempa yang memiliki potensi tsunami, maka informasi akan kita sampaikan kepada masyarakat agar memiliki langkah-langkah mitigasi yaitu menjauh dari pantai dan mencari tempat yang lebih tinggi,” kata Toni.
Dia melanjutkan, langkah selanjutnya adalah melakukan mitigasi kultural dengan cara menyampaikan sosialisasi kepada masyarakat serta memberikan pelatihan dan simulasi dalam mengahadapi gempa bumi. Hal tersebut perlu dilakukan agar saat gempa bumi terjadi, masyarakat tidak perlu panik karena sudah mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan.