270 Warga Garut Alami Thalasemia Mayor

GARUT – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Keshatan Kabupaten Garut, dr Hj Jana M Yajariawati, menyebut jika penyakit Thalasemia hingga saat ini belum bisa disembuhkan. Selain itu juga, pada Thalasemia terdapat penyakit yang tingkat komplikasinya banyak, sehingga pe derita mayor membutuhkan tranfusi darah seumur hidupnya.

Jana mengungkapkan, hingga saat ini di Kabupaten Garut tercatat lebih dari 270 warga menderita Thalasemia mayor sehingga harus selalu melakukan tranfusi darah. Dalam proses pencegahan penyakit Thalasemia di Kabupaten Garut sendiri, ia menyebut pihaknya melakukan skrining warha melalui pemeriksaan darah.

”Sebaiknya memang skrining dilakukan pada usia remaja atau anak sekolah yang sekarang seperti yang saat ini sedang dilakukan di Kabupatan Garut. Dengan cara tersebut, tentunya penemuan penderita Thalasemua sejak dini akan meningkatkan hidup penderita, dan ini juga merupakan bagian kita dalam sosialisasi dan deteksi dini,” katanya, Kemarin (2/4).

Dalam proses upaya pihaknya dalam mensosialisasikan dan deteksi dini Thalasemia, pihaknua bekerjasama dengan Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular pada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Selama beberapa pihaknya mengundang 120 siswa dari tiga sekolah berbeda untuk memberikan sosialisasi dan skrining kepada para peserta.

”Dalam sosialisasi ini hadir narasumber dari RSHS Bandung dan juga Kepala Subdit Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak menular Kemenkes RI J, dan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Garut. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, tentunya ada proses deteksi dini penyakut Thalasemia dan penderita mengetahui apa yang harys dilakukan,” katanya.

Dokter yang menjadi narasumber pada kegiatan tersebut yang berasal dari RSHS Bandung, dr Susi Susianah, menyebut jika thalasemia merupakan penyakit kelainan darah merah yang bersifat keturunan dan bukan penyakit menular. Penyakit ini disebabkan karena eritrosit (sel darah merah) mudah pecah dan menyebabkan anemia.

Bagaimana cara mengetahui bahwa seseorang menderita thalasemia? diantaranya harus melihat apakah memiliki riwayat keluarga dengan thalasemia. Atau apakah sering tambah darah, tau gejala bervariasi yang paling sering pucat dan lemas akibat anemia,” jelasnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan