BANDUNG – Salah satu permasalahan yang banyak dihadapi sejumlah kota besar, selain penumpukkan sampah yakni persoalan banjir yang tidak kunjung rampung. Pemerintah Kota Bandung telah mencoba berbagai upaya untuk mengatasi persoalan banjir ini, terakhir dengan membangun tol air.
Meski demikian, proyek dengan dana miliaran rupiah itu belum mampu mengatasi banjir yang kerap menggenang sejumlah ruas jalan di Kota Kembang. Terkait hal itu, calon wakil wali kota Bandung Nurul Arifin mengingatkan akan filisofi dari air itu sendiri. Diktakan dia, cara bijak menghadapi air, yakni dengan memaksimalkan resapan ke tanah dan jika tidak memadai maka ditampung untuk dimanfaatkan dikemudian hari.
”Untuk memaksimalkan resapan air, bisa dilakukan dengan membuat sumur resapan atau biopori. Jika tidak memadai maka bisa ditampung atau disimpan di dalam situ atau danau buatan,” ungkap Nurul.
Nurul menegaskan, dengan membuat situ atau danau buatan untuk menampung air yang tidak terserap, selain bisa mengurangi dampak banjir kiriman dari kota Bandung ke daerah Selatan dan sekitarnya, juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal. Pemanfaatannya mulai dari dijadikan sebagai cadangan sumber air kota Bandung disaat musim kemarau, pengembangan usaha budidaya ikan, bahkan bisa dijadikan sebagai wisata air bagi masyarakat.
Kota Bandung, imbuhnya, memiliki 12 anak sungai yang semuanya bermuara ke sungai citarum. Tol air yang dibangun di sejumlah ruas jalan kota Bandung hanya akan memperbesar dan mempercepat aliran air ke arah Bandung Selatan. Tapi dengan adanya situ atau danau buatan ini maka hal itu bisa diminimalisir.
”Saya mau kota Bandung bebas banjir, tapi tidak harus mengorbankan saudara-saudara kita yang ada di wilayah Selatan dan sekitarnya akibat kiriman air dari kita,” tegasnya.
Solusi terbaik untuk mengatasi banjir di kota Bandung, tegas Nurul, yaitu dengan memperbaiki sistem drainase, penguatan tanggul dan pembangunan danau untuk dijadikan penampungan air.
”Dengan membangun situ atau danau buatan, memperbaiki drainase, serta memaksimalkan penyerapan air diharapkan akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi kota Bandung tapi juga wilayah disekitarnya. Misalnya, di daerah penampungan air itu bisa dikembangkan wisata air,” pungkas Nurul.