BANDUNG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat mengingatkan anggota Pengawas Pemilu (Panwaslu) agar tidak berlebihan dalam melakukan pengawasan kepada Tim Sukses dan Pasangan Calon (Paslon) Pemilihan Gubernur (Pilgub) atau Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat mengakui, sejal dimulainya kampanye sampai sekarang banyak keluhan yang masuk ek KPU terkait adanya pengusiran dan pengawasan oleh anggota Panwaslu secara berlebihan. Bahkan, Ketua DPRD Jabar dan Gubernur Jabar sendiri sempat menyampaikan hal ini.
’’Panwaslu mengejar-ngejar mereka, dan menanyakan Surat Izin Cuti untuk kampanye padahal mereka kampanye di hari Sabtu dan Minggu (libur) yang tidak perlu surat izin cuti dan itu sudah ada aturannya salah satunya dari Kemendagri,” jelas Yayat ektika ditemui kemarin (28/3)
Selain itu, pihaknya mendengar ada keluhan dari Paslon yang diusir saat hendak berceramah di salah satu majid dalam pesantren dan bukan berkampanye. Lalu, ada juga keluhan tim kampanye merasa terlalu di awasi dan dikejar-kejar ditanyakan izin berkampanyenya. Padahal sudah diketahui atau terjadwal oleh KPUD dan Bawaslu Jabar.
“Jadi amsalah ini dikeluhkan dan mungkin saja dirasakan mereka terlalu curiga, mungkin juga Panwaslu baik dan ingin menujukkan kekuasaan atau sesuai SOP-nya, tapi ya jangan disamaratakan,”ucap dia.
Yayat emnilai, pihaknya mengingat kembali substansi kampanye yaitu, lebih kepada memaparkan visi misi, mengajak memilih salah satu pasangan calon dan membagikan APK.
’’Itu yang harus ditekankan Pengawas Pemilu,”cetus dia.
Dia mengingatkan, kepada Panwaslu dan Paslon agar berhati-hati dalam bertindak. Sebab, secara aturan sudah jelas seperti tidak boleh berkampanye di rumah ibadah, prasarana pemerintah dan sekolah salah satuny, serta yang terpenting tidak memaparkan visi dan misi dan meminta memilih dirinya.
Ditempat berbeda, Ketua DPRD Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari mengakui, pernah di ikuti oleh anggota Panwaslu saat melakukan kunjungan atau berkampanye dengan meminta surat izin cuti sampai diikuti kemanapun pergi. Bahkan, ketika sedang melakukan reses sebagai anggota dewan Panwaslu selalu ada.
’’Panwaslu ikut dan bener-bener diikuti sampai ditanya surat izin cuti dan sebagaimanya. Saya mengapresiasi saja mungkin memang Panwaslu ingin bekerja sungguh-sungguh sampai yang sudah ada izin ditanya lagi,” tutup Ineu (mg2/yan)