BANDUNG – Antisipasi adanya kebocoran soal Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) di Kota Bandung. Dinas Pendidikan mengajak para penulis soal ujian, fasilitator, validator, dan pengawas menandatangani fakta integritas.
Menurut kepala Disdik Kota Bandung, Elih Sudiapermana, kegiatan tersebut dilaksanakan bersamaan dengan workshop penulisan soal UASBN di Villa Radiant Lembang pada 22-24 Maret. Elih menyebutkan acara tersebut akan diikuti sekitar 60 peserta.
”Pentingnya integritas dan menjaga kehormatan atas kepercayaan yang diberikan sehingga tidak ada celah kebocoran soal,” kata Elih mengingatkan kepada seluruh peserta.
Disamping itu, dia juga mengingatkan agar kontek rumusan soal menghindari isu-isu sensitif seperti SARA, pelecehan, kekerasan. ”Bisa jadi kompetensi yang diuji sangat sesuai dengan kisi-kisi. Tetapi penuangan dalam tema soal yang sensitif akan berakibat fatal,” terangnya.
Dia berharap para validator cermat tentang hal tersebut. Tidak lupa juga dia menyarankan untuk meningkatkan kualitas soal agar dilakukan ‘penilaian antar teman’ untuk setiap butir soal.
”Setiap penulis soal harus saling memberikan masukan agar kualitas soal semakin membaik,” pungkasnya.
Tak Ada Kebocoran Soal
Disdik Jawa Barat memastikan tidak ada kebocoran soal Ujian sekolah Berbasis Nasional (USBN). Seperti diketahui, informasi kebocoran soal marak di media sosial.
Kepala Disdik Jabar Ahmad Hadadi usai melakukan sidak mengungkapkan, bahwa dirinya mendapat informasi adanya kebocoran soal USBN melalui media sosial. Namun, setelah memantau secara langsung dia memastikan tidak ada kebocoran soal. ”Semua berjalan sesuai dengan rencana. Guru-guru, kepsek sigap dan soal pun tidak bcoor,” kata dia.
Apalagi lanjut Hadadi, pihak-pihak yang menyusun soal sangat menjunjung tinggi integritas dan kejujuran. Sehingga diyakini tidak ada praktik-praktik yang tidak terpuji.
”Sampai sekarang kami belum mendapat komplain dari masyarakat secara resmi namun dari media sosial ada yang masuk berkenaan dengan kebocoran ini juga ada dua kemungkinan kan. Apa benar atau hoax,” ungkapnya.
Untuk itu dia mengimbau kepada peserta didik agar tetap fokus belajar menyiapkan ujian yang diikutinya. Siswa juga diharapkan tidak terpengaruh oknum-oknum yang menjanjikan jawaban soal ujian. (pan/ign)