BANDUNG – Ratusan warga masih membersihkan lumpur dari luapan air dari Sungai Cicabe dan Cipamokolan yang tumpah ke jalan kawasan Kelurahan Jatihandap, Kecamatan Mandalajati. Proses pembersihan juga menghambat lalu lintas jalan arteri yang di kawasan Jalan Cicaheum.
Dari pantauan, terlihat tumpukan lumpur dan material diangkut dari dalam gang menuju pinggir jalan. Setelah ditampung di jalan, lumpur kemudian diangkut menggunakan truk. Tidak hanya itu, petugas pemadam kebakaran juga menyemprotkan air agar badan jalan tak licin ketika dilewati pengguna jalan.
Sebagai informasi, selain sempat memutuskan jalur arteri, banjir bandang lumpur juga menyeret 17 mobil dan sejumlah kendaraan roda dua yang dilaporkan rusak parah akibat terseret arus banjir. Menurut warga, banjir kali ini merupakan yang terparah.
Salah satu warga sekitar Deni Ramdhani, 27, mengaku, membersihkan lumpur yang masuk kedalam rumah. Praktis, dia harus membersihkan beragam perabot rumah tangga yang terendam lumpur. Sementara pasokan air bersih minim. ”Yang dibutuhkan sekarang air bersih. Buat bersihkan rumah dan alat alat sekolah buat anak,” kata Deni di temui di lokasi.
Lurah Jatihandap Tata Prihramadiputra mengatakan, menyediakan 13 lokasi pengungsian untuk warganya yang terkena dampak banjir bandang Selasa lalu. Meski saat ini belum digunakan warga.
”Ada yang mengungsi. Tapi umumnya warga memilih bertahan di rumah atau mengungsi ke rumah kerabat,” kata Tata.
Dia memerinci, sedikitnya ada 500 rumah yang terkena dampak luapan arus sungai Cipamokolan. Tiga rumah rusak parah, 50 rusak sedang, 300-an rumah rusak sedang dan sisanya terandam air dan lumpur. ”Jumlah warga sekitar 1.300 jiwa, yang terdampak empat RT (03, 05, 04 dan 16, Red),” katanya.
Dia berharap dengan kejadian ini warga bisa mengambil hikmahnya untuk mematui aturan yang dikeluarkan pemerintah Kota Bandung. ”Intinya harus taat aturan, kalau jangan buang sampah ya jangan. Nanti yang rugi kita semua,” terangnya.
Usai meninjau lokasi banjir bandang di daerah Cicaheum, Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Bandung Muhamad Solihin menyebutkan banjir bandang di kawasan Jatihandap lantaran permasalahan lingkungan di Kawasan Bandung Utara (KBU).