Pedagang di Kecamatan Banjaran Heboh Ada Pasar Gaib?

SOREANG – Pedagang pasar Banjaran mengalami keresahan. Sebab, akhir-akhir ini banyak sekali pedagang dadakan yang berasal dari luar pasar ikut berdagang. Bahkan para pedagang pasar Banjaran menyebutnya Pasar Gaib.

Salah seorang pedagang telur di Pasar Banjaran, Dadang Suparmin (46) menuturkan, keberadaan pasar gaib tersebar di sejumlah pasar di Kabupaten Bandung. Bahkan, dikeluhkan para pedagang pasar tradisional yang memiliki kios.

Dia mengaku, pendapatannya merosot hingga mencapai lebih dari 50 persen sejak pasar gaib mulai beroperasi. Bahkan, sejak ada pasar tumpah otomatis pembeli berkurang. Sebab, pembeli biasanya belanja ke dalam pasar tetapi sejak ada pasar tumpah menjadi berkurang.

Pasar tumpah yang berada di Banjaran terletak persis di depan komplek Pasar dan Terminal Banjaran. Sejak sekitar awal 2000-an, setiap selepas maghrib hingga tengah malam, pinggiran jalan pasar dipenuh-sesaki bandar sayuran. Sedangkan sejak tengah malam hingga dini hari, pedagang pasar tumpah membuka lapak di sepanjang jalan yang memanjang sekitar 300 meter.

Berdasarkan catatan Unit Pelaksana Teknis Pasar Banjaran, pedagang yang berjualan di pasar tumpah bisa mencapai 400-an orang. Beberapa penjual merupakan pedagang resmi pasar yang ikut-ikutan membuka lapak, sebagian yang lain ialah pedagang yang berasal dari Banjaran, Cikalong, Arjasari, hingga Pangalengan.

Jumlah pedagang pasar tumpah tersebut mencapai hampir setengah dari total pedagang resmi yang terdaftar. Terdapat 1.083 pedagang resmi pasar seluas kurang lebih 20.000 meter persegi ini yang mengantongi Surat Tanda Pemakaian Kios dan Surat Tanda Pemakaian Lapak.

“Itu kalau buata pedagang yang di dalam memang merugikan. Sebetulnya sudah sering kami tertibkan, sampai berantem juga pernah. Tapi memang susah diaturnya, karena, kan, ini urusan perut,” kata Staf UPT Pasar Banjaran, Asep Deni.

Keluhan serupa juga keluar dari mulut pedagang di Pasar Majalaya. Keberadaan pasar bayangan dan pasar tumpah saban hari Minggu di kawasan Jalan Anyar membuat sebagian pembeli tersedot. Imbasnya pendapatan pedagang di pasar ini menurun.

“Sekarang udah rugi, udah banyak pasar tumpah, pasar nungging (ke badan jalan). Kalau dipindahkan ke Jalan Anyar makin rugi kita, makin enggak ada yang beli. Jalurnya semua ketutup sama pasar-pasar lain. Pasar tumpah juga,” pungkasnya (rus/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan