BOJONGSOANG – Setelah beberapa hari di guyur hujan lebat kondisi sungai Citarum kini kembali di penuhi sampah-sampah kiriman yang berasal dari berbagai wilayah. Hal ini, terlihat dari sampah yang memenuhi dibawah jembatan rel Cikapundung.
Tumpukan sampah tersebut mengendap karena tertahan Jembatan Rel yang menghubungkan Kampung Babakan Leuwibandung, dan Kampung Cipurut, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, dan Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung.
Untuk antisipasi tumpukan sampah, warga kampung bergotong-royong membersihkan sampah menggunakan tongkat panjang yang dibuat secara mandiri.
Salah seorang warga RT 07, RW 30, Kampung Babakan Leuwibandung, Wawan Hermawan, 55, mengaku kewalahan lantaran harus membersihkan sampah-sampah tersebut setiap kiriman datang. Bahkan, dalam sehari, saat musim banjir, warga sanggup memungut sampah tiga hingga empat ton setiap hari.
’’Ini sampah kiriman dari Sukabirus (Dayeuhkolot) dan Pasar Kordon (Buahbatu). Sehari bisa nyampai empat kali kalau banjir kayak gini. Ini bisa sampai empat truk kalau dihitung-hitung, 15 ton,’’ kata Wawan dijumpai di lokasi.
Warga lain yang juga ikut melakukan pembersihan, Eno sukarno, 72, menuturkan warga melakukan pembersihan secara swadaya. Sesekali, beberapa anggota tentara ikut membantu pembersihan. Pengangkutan dilakukan sejak pukul 05.00 WIB-15.00 WIB.
’’Biasanya datang dari semalam. Tadi pagi juga pas kami datang ke sini sampahnya sudah numpuk. Kalau dari kemarin-kemarin, sampahnya datang pas malam, pagi, dan siang,’’ ujar dia.
Eno mengatakan, tumpukan sampah juga dipicu sendatan akibat terlalu rendahnya bagian bawah tembok jembatan sepanjang sekitar 10 meter tersebut. Warga juga meminta agar jembatan penghubung dua desa ini diperbaiki agar sampah tak lagi menyangkut.
’’Kami berharapnya jembatan ini tembok bawahnya dipapas. Jadi kalau ruangnya udah terbula, sampah enggak numpuk lagi kalau setiap banjir. Soalnya yang buang sampah orang lain, tapi yang kebagian capeknya kan kita,’’ kata Eno (rus/yan)